Pontianak (Antaranews Kalbar) - Berkat kehadiran fitur info pangan yang ada di aplikasi Gencil harga pangan di Kota Pontianak, Kalbar selalu stabil dan dapat terkendali dengan baik, sehingga masyarakat pun diuntungkan secara langsung, kata Plt Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
       
"Info pangan dalam aplikasi Gencil milik Pemkot Pontianak memang dibuat dalam rangka menuju smart city, dan setiap hari kami selalu menjaga kontinuitas pembaruan informasi harga-harga. Para operator di Pontive Center yang bertugas memperbarui info harga pangan setelah mendapat laporan dari tim di lapangan, sehingga pergerakan harga yang ada di pasar bisa dilihat di dalam aplikasi tersebut," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.
       
Ia menjelaskan, info pangan dalam aplikasi Gencil itu sendiri terkoneksi dengan papan monitor harga di pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak, sehingga, disparitas harga tidak terlampau jauh.
       
"Masyarakat dan pedagang bisa tahu harga berbagai kebutuhan pokok yang dijual, sehingga para pedagang kalau akan menaikkan harga terlalu jauh juga tidak bisa," katanya.
       
Edi menambahkan, informasi pangan dalam aplikasi Gencil sendiri merupakan salah satu inovasi ketika Pontianak mendapatkan penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbaik wilayah timur tahun 2016, sehingga sedikit banyak info pangan tersebut membantu dalam mengendalikan inflasi di Pontianak.
     
Ismi salah seorang warga Kota Pontianak mengaku sangat terbantu dengan info pangan tersebut, dan sebagai konsumen, dia lebih nyaman untuk menawar di pasar berkat adanya informasi harga pangan di aplikasi Gencil tersebut.
     
Warga lainnya, Linda yang biasa belanja di Pasar Flamboyan pun mengakui hal itu. Walau tak memandang langsung info pangan di aplikasi Gencil di ponsel, dia bisa melihatnya di monitor pasar yang telah disediakan tersebut.
       
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Haryadi Tri Wibowo juga merasakan langsung manfaat fitur info pangan Gencil tersebut.
       
Dia menegaskan pelaporan stok wajib dilakukan secara online ke dinas, yang selama ini agen dan distributor tidak pernah melapor secara signifikan. 
     
"Semua distributor tentu punya staf, dia bisa masukkan data ke Disperindag secara online, sehingga jumlahnya yang masuk berapa, keluar berapa, stok berapa yang stay. Laporan itu nantinya akan dikoneksikan dengan Gencil serta papan informasi harga yang ada di pasar-pasar tradisional. Masyarakat bisa melihat berapa stok yang ada di distributor secara transparan," katanya.
     
Selama ini, menurut dia, walau ada harga tertera di pengumuman, tetap saja terjadi kelangkaan, hal itu terjadi karena informasi stok distributor tidak terbuka. 
       
"Sekarang mereka kita ajak dan rangkul bekerja sama membuat nota kesepahaman kerja sama, sehingga mereka wajib menyampaikan stok secara online baik melalui WhatsApp maupun email," katanya. 
       
Dia menegaskan jika mereka tidak menyampaikan stok yang ada, maka akan dilaporkan ke Kementerian Perdagangan agar izin distributornya dicabut. Hal ini merupakan salah satu mengendalikan inflasi, sehingga masyarakat punya keyakinan keterbukaan dan transparansi informasi stok pangan yang ada di Pontianak.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018