Pontianak (Antaranews Kalbar) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendorong Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji untuk mengeluarkan diskresi atau keputusan khusus untuk mengatasi rendahnya harga karet di tingkat petani.

"Misalnya berupa penetapan harga karet, yang berlaku di seluruh Kalbar atau di tingkat kabupaten/kota," kata Daniel Johan di Pontianak, Senin.

Opsi lain, lanjut dia, dengan memanfaatkan karet sebagai bahan baku dalam infrastruktur seperti menjadi pengganti aspal.

"Di daerah lain seperti Riau, sudah mulai mencoba hal ini," kata anggota DPR RI Dapil Kalbar dari Fraksi PKB ini.

Menurut Daniel Johan, kalau Gubernur Sutarmidji siap mengeluarkan kebijakan tersebut, ia akan mendukung secara penuh serta mengomunikasikannya dengan pengambil kebijakan di level pusat.

"Mulai dari kementerian terkait hingga ke Presiden Joko Widodo," kata dia.

Ia menambahkan, karet memegang peranan penting dalam ekonomi Kalbar mengingat mayoritas petani setempat tergantung pada hasil perkebunan karet.

"Kalau harga karet meningkat, akan berdampak luas. Daya beli masyarakat meningkat pula, dan ekonomi Kalbar bakal lebih tumbuh," ujar dia.

Ia mengaku sejak tiga tahun terakhir terus berupaya agar harga karet di Kalbar terus membaik sambil diiringi peningkatan kualitas pengolahannya di tingkat petani.

"Ini bagian dari upaya hilirisasi petani, jadi bukan hanya pertaniannya saja," ujar dia.

Ia yakin, dengan kerja bersama dan bergotong royong yang melibatkan semua pihak, kesejahteraan petani karet akan membaik.

"Dengan memanfaatkan karet sebagai pengganti aspal, dampak lainnya adalah mengurangi impor karena sebagian aspal di Indonesia masih diimpor. Transaksi perdagangan Indonesia pun akan membaik, dan rupiah dapat menguat, itu harapan lainnya," demikian Daniel Johan.

Baca juga: Daniel jadikan kampus pusat regenerasi petani

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018