Pontianak (Antaranews Kalbar) - Tercatat sebanyak 1.077 Perkerja Migran Indonesia yang bekerja di luar negeri melalui BP3TKI (Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) Pontianak, Kalbar hingga triwulan III tahun 2018.
     
"Hingga saat ini animo masyarakat Kalbar untuk bekerja ke luar negeri pada tahun ini masih terbilang cukup tinggi, hal itu bisa dilihat berdasarkan data SISKOTKLN (Sistem Komputeriasi Tenaga Kerja Luar Negeri) yang kami miliki," kata Kepala BP3TKI Pontianak, Maruji Manulang di Pontianak, Selasa.
       
Data BP3TKI, mencatat dari sebanyak 1.077 orang PMI tersebut diantaranya bekerja ke negara Malaysia sebanyak 973 orang, Brunai Darussalam sebanyak 82 orang, Taiwan sebanyak 11 orang, Solomon Island sebanyak empat orang, Papua Nugini sebanyak satu orang, dan Congo sebanyak dua orang, kemudian Singapura sebanyak dua orang, Oman sebanyak satu orang, dan Arab Saudi sebanyak satu orang. 
       
Para PMI ini bekerja pada sektor formal sebanyak 1.058 orang dan sektor informal sebanyak 19 orang. Adapun pembagian berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 717 orang, dan perempuan sebanyak 360 orang. 
         
Ia menambahkan, penempatan PMI ke luar negeri merupakan salah satu program pemerintah dalam mengatasi angka pengangguran yang masih cukup tinggi. "Kalau data BPS menyebutkan jumlah pengangguran di Kalbar tahun 2017 mencapai sebanyak 107.000 jiwa dan penempatan PMI tahun ini yang melalui BP3TKI Pontianak sudah mencapai 1.077 orang, artinya angka pengangguran tadi bisa berkurang dengan adanya penempatan PMI ke luar negeri tersebut," katanya.
       
Memang, menurut dia angkanya masih relatif kecil namun bisa mengurangi salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat di Kalbar khususnya.
       
Disinggung soal inovasi dalam memberikan kemudahan terhadap PMI di Kalbar untuk bekerja ke luar negeri. Maruji Manulang menyampaikan bahwa pihaknya bersama dengan Pemprov Kalbar dan lima kabupaten perbatasan yaitu Kabupaten Sambas, Sanggau, Bengkayang, Sintang, dan Kapuas Hulu serta instansi terkait lainnya berkomitmen secara bersama-sama untuk mewujudkan Poros Sentra Pelatihan dan Pemberdayaan TKI wilayah perbatasan dalam bentuk pendirian Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA). 
       
Akhir tahun 2017 lalu, yaitu LTSA P2TKI Sambas telah diresmikan oleh bupati Sambas dan Deputi Penempatan BNP2TKI dan bulan Januari 2018 LTSA P2TKI Entikong juga menyusul diresmikan oleh gubernur Kalbar. "LTSA P2TKI ini yang kita harapkan menjadi garda terdepan dalam memberikan kemudahan pelayanan terhadap PMI karena dalam LTSA sudah terintegrasi semua layanan pemerintah yang terkait dengan proses penempatan PMI ke luar negeri, yaitu layanan kependudukan oleh Disdukcapil, layanan ketenagakerjaan oleh Disnaker dan BP3TKI/ P4TKI, layanan paspor oleh Kantor Imigrasi, layanan SKCK oleh Polres, dan layanan jaminan sosial oleh BPJS Ketenagakerjaan, sehingga para PMI cukup datang ke LTSA, semua persyaratan dan prosedur menjadi PMI bisa selesai dalam satu tempat tersebut, katanya.
       
"Sejak kehadiran LTSA P2TKI di Sambas jumlah PMI yang berangkat melalui layanan terpadu tersebut cukup menggembirakan, angka penempatannya mencapai sebanyak 897 orang yang kalau dirata-ratakan 80 - 90 orang  per bulan. Kita berharap bahwa pemanfaatan layanan terpadu ini semakin meningkat ke depan sehingga penempatan untuk prosedural bisa bisa menurun," katanya.
        Sebagai tambahan informasi bahwa penempatan PMI di Kalbar mayoritas masih melalui skema PPTKIS dan sebagian kecil lainnya melalui skema Mandiri/ Re-entry maupun Government to Government (G to G). Adapun data penempatan PMI asal Kalbar menurut daerah asal per kabupaten/ kota, berturut-turut berdasarkan jumlah terbanyak yaitu dari Kabupaten Sambas 892 orang; disusul Kota Pontianak 57 orang; Kabupaten Kubu Raya 56 orang; Mempawah 16 orang, Kota Singkawang 15 orang, Bengkayang sembilan orang; Sanggau lima orang; Landak empat orang, Kapuas Hulu satu orang; Kayong Utara sebanyak dua orang; Sekadau sebanyak satu orang, sementara Ketapang; Melawi; dan Sintang tidak menempatkan PMI berdasarkan data yang ada.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018