Singkawang (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kota Singkawang mulai merenovasi Taman Gayung Bersambut untuk kemudian dijadikan ruang terbuka hijau yang lebih memadai dengan nama Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut.

"Renovasi Taman Gayung Bersambut yang terletak di depan Kantor Wali Kota Singkawang sudah melalui kajian dan pemikiran bersama. Bahkan, rencana aksinya secara urutan waktu pun sudah kita lalui," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Singkawang Sumastro di Singkawang, Senin.

Pemkot Singkawang juga sudah membicarakan masalah aset tersebut bersama Pemerintah Kabupaten Sambas dan pihak yayasan.

"Rasa-rasanya sudah bergulir (setahap demi setahap, red.) untuk menuju kepada sesuatu yang dikerjakan agar ini berjalan dengan `clear and clean`," ujarnya.

Pemkot Singkawang tidak menginginkan pembangunan yang cepat namun di sisi lain belum selesai masalahnya, seperti dilihat dari kajian hukum dan dasar hak-haknya.

"Artinya, secara simultan kita sudah menggarapnya dengan serius," tuturnya.

Dengan kondisi Taman Gayung Bersambut yang sekarang ini, semua pihak diharapkan melakukan komunikasi yang baik untuk mewujudkan ruang terbuka hijau yang lebih memadai.

"Artinya, kami di pemkot sebagai pihak pertama sudah menggandeng pihak Singkawang Cultural Center (SCC) untuk mewujudkan secara cepat Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut tanpa membebani APBD," katanya.

Taman yang sedang direnovasi itu sebagai ruang terbuka hijau. Undang-undang tentang tata ruang kota mengamanatkan tersedianya minimal 20 persen ruang terbuka secara fungsional.

Ia mengatakan sudah seharusnya Pemkot Singkawang membuat taman yang fungsional, di mana masyarakat bisa menghirup udara dengan oksigen 100 persen atau tidak diganggu polusi udara.

"Mungkin di taman itu juga diadakan `jogging treck` sehingga masyarakat bisa bergaya hidup yang sehat," katanya.

Ia mengatakan Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut yang memadai harus segera diwujudkan karena sudah ada rencana induk yang jelas.

Tahapan secara umum, katanya, sekarang ini sedang dilakukan "land clearing", sedangkan untuk penataannya akan disesuaikan dengan rencana teknis detail desainnya.

"Kita lihat saja nanti bagaimana progres detail desainnya yang dibuat oleh SCC seperti apa, yang penting sesuai dengan kesepakatan antara SCC dengan Pemkot Singkawang," ungkapnya.

Luas lahan Taman Gayung Bersambut yang direnovasi sekitar 1,4 hektare, sedangkan target penyelesaian pembangunan Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut diperkirakan tahun ini.

Sumastro menambahkan Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut mencerminkan suatu suasana di mana masyarakat Madinah bisa menerima semua suku bangsa di Singkawang.

"Jadi itulah konsep toleransi yang dikembangkan di abad milenial ini," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan Taman Gayung Bersambut akan berubah nama menjadi Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut.

"Kita pertahankan nama Gayung Bersambutnya, karena dari awal sudah ada sebelum pemekaran dari Pemerintahan Sambas ke Kota Singkawang," katanya.

Pemberian nama itu sudah melalui proses rapat selama kurang lebih satu tahun, sedangkan pembangunannya akan dimulai dari gerbang Masjid Agung Nurul Islam supaya jamaah haji bisa dengan leluasa masuk.

Anggaran pembangunan Taman Cahaya Madani Gayung Bersambut berasal dari masyarakat, sedangkan sampai saat ini masih dibuka kesempatan warga untuk memberikan donasi.

"Jadi masyarakat yang turut memberikan sumbangsihnya berupa materil ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah, yang mana selesai dibangun akan mereka serahkan kembali ke pemerintah daerah untuk mengelolanya," ujarnya.

Ia mengatakan yayasan yang dipercaya untuk mengelola taman itu mempunyai hak membangun saja, setelah itu mereka harus menyerahkan kepada Pemkot Singkawang.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019