Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, mengerahkan sebanyak 1.700 personel polisi untuk pengamanan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh (CGM), dengan sandi Operasi Liong Kapuas 2019.

"Hari ini kami menggelar apel pengamanan Operasi Liong Kapuas 2019, guna mengecek langsung kesiapan pengamanan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2019 yang hampir merata dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di 14 kabupaten/kota di Kalbar," kata Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan, dari hasil pengecekannya langsung, baik dari segi personel dan peralatan pendukungnya, rata-rata sudah siap ditugaskan untuk pengamanan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh di wilayah hukum Polda Kalbar.

"Kita harus bangga dengan berbagai potensinya yang ada di Kalbar, dengan dapat menunjukkan ke dunia yakni keberagamannya tetapi tetap bisa hidup dengan kondusif, salah satunya Perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang merupakan salah satu ikon Kota Pontianak dan Kalbar umumnya," ujarnya.



Ia menambahkan, dengan keberhasilan pengamanan Operasi Liong Kapuas tahun-tahun sebelumnya dan tahun ini nantinya, maka Polda Kalbar dapat dinilai dari indikator Kamtibmas yang semakin baik dan tingkat kejahatan yang semakin menurun tiap tahunnya.

"Apalagi dengan suksesnya perayaan Imlek dan Cap Go Meh sebelumnya maka menunjukkan jika seluruh `stakeholder` telah berkerjasama demi kondusifnya wilayah Kalbar," katanya.

Menurut dia, walaupun Operasi Liong Kapuas kali ini lebih mengedepankan preventif. "Tetapi jika ada indikasi kejahatan saya minta anggota bertindak tegas kepada siapa saja pelaku kejahatan tersebut," katanya.

Sejumlah atraksi replika naga, barongsai dan festival kuliner akan memeriahkan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Pontianak 2019.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Rendrayani mengatakan agenda tahunan Perayaan Cap Go Meh yang dipusatkan di kawasan Pecinaan Kota Pontianak, akan dimeriahkan oleh arakan replika naga, barongsai, kemudian di kawasan festival kuliner di sepanjang Jalan Diponegoro akan menampilkan kue keranjang yang diperkirakan total seberat satu ton dan berbagai replika pohon khas Perayaan Imlek atau Mei Hwa.



"Selain itu di sepanjang Jalan Gajah Mada juga sudah dipasang lampion (lampu warna merah) sekitar tiga ribuan. Hingga saat ini untuk kegiatan atraksi arakan replika naga akan diikuti sekitar 43 naga dari berbagai Yayasan Pemadam Kebakaran dan lainnya, dan 43 barongsai," ungkapnya.

Ia menambahkan, berbagai kegiatan Perayaan Imlek dan CGM tersebut akan dimulai tanggal 14 Februari 2019, yang ditandai dengan pembukaan Festival Kuliner di Jalan Diponegoro Pontianak.

Selama ini, dalam hal Perayaan CGM atau puncak Perayaan Imek di Kota Pontianak dikenal dengan atraksi replika naga, baik dari segi jumlah maupun panjang dari replika naga tersebut, sementara di Kota Singkawang (Kota Seribu Klenteng) lebih dikenal dengan atraksi Tatung (atraksi seorang dukun yang kemasukan roh).

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019