Kubu Raya (Antaranews Kalbar) - Penemu Konverter Kit (Konkit) Amin BenGas (ABG), Amin saat membandingkan penggunaan pertalite dengan BBG pada produknya di sampan kecil bermesin 20 PK mendapatkan hasil penghematan hingga 350 persen.

"Uji coba kita lakukan belum lama ini di Sungai Kapuas, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, dimana kita kembali menggunakan outboat atau sampan kecil dari fiber bermesin 20 PK dengan Konkit ABG. Namun, kali ini kita membandingkan penggunaan bahan bakar pertalite dan BBG pada outboat tersebut," kata Amin di Pontianak, Rabu.

Dia menjelaskan, dengan penggunaan bahan bakar pertalite selama 10 menit menghabiskan bahan bakar sebanyak 1,5 liter pada kecepatan antara 16,4 - 17,9 knot.

Namun, dengan menggunakan elpiji dengan waktu yang sama selama 10 menit pada kecepatan 16,9 - 18,5 knot, hanya menghabiskan BBG sebesar 6 ons.

"Jika dirupiahkan dengan waktu tempuh ,jarak dan kecepatan yang sama rata-rata, kira-kira pakai BBM pertalite Rp11.475 /liter dimana harga pertalite standart SPBU hari ini, Rp7.650/ltr. Sedangkan dengan menggunakan elpiji 3 kilogram, hanya menghabiskan Rp3.300," tuturnya.

Dengan demikian, disimpulkan, lebih kurang selisih 3,5 x lipat atau penghematan sebesar 350 persen antara pengunaan liter pertalite dengan elpiji.

"Dan ini tentu sangat hemat sekali dalam penggunaan bahan bakar gas dengan menggunakan Konverter Kit ABG," katanya.

Dia menambahkan, pada uji coba itu, seperti biasa dirinya menggunakan Konkit ABG generasi ke-9 yang dipasangkan pada mesin speedboat tempel 20 PK.

Bersama dengan timnya, Amin memeriksa setiap detail mesin speedboat, konverter, tabung gas Elpiji 3 kilogram serta perahu. Proses uji coba tersebut dilakukan di sepanjang Sungai Kapuas.

Amin memaparkan selama 10 menit, menjajal mesin speedboat 20 PK dengan menggunakan bahan bakar elpiji tidak ada kendala apapun. Mesin tetap stabil, tekanan mesin juga stabil bahkan suara mesin terdengar lebih halus dibandingkan dengan menggunakan bensin.

"Kita akan terus melakukan uji coba dan tidak berhenti sampai disini. Alhamdulillah, produk yang kita hasilkan saat ini sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak masyarakat, tidak hanya di Kalbar, tapi dibeberapa wilayah Indonesia dengan bantuan dari Kementerian Kelautan dan pihak lainnya," kata Amin.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019