Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Hortikultura Kalbar, Heronimus Hero saat panen perdana padi di Desa Sumber Rejo, Sandai, Kabupaten Ketapang meminta petani di daerah itu untuk terus meningkatkan produktivitas.
“Produktivitas padi di sini sudah mencapai 4 ton per hektare. Itu harus terus ditingkatkan lagi. Dengan kita lebih produktif maka kesejehteraan petani terus meningkat,” ujarnya saat dihubungi di Ketapang, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sudah dan terus serius menbangun dan mendukung kemajuan pertananian.
“Hal itu dibuktikan dengan anggaran pertanian masuk 10 besar di APBN. Meskipun anggaran sudah besar tentu tidak dapat memenuhi semua karena perlu bertahap dan skala prioritas,” papar dia.
Menurutnya tentu untuk menjemput anggaran yang ada bagaimana petani, Poktan atau Gapoktan terlebih dahulu serius dan bersunguh – sungguh.
“Hal itu agar jangan sampai bantuan yang ada disia – siakan. Kita buktikan dulu kita serius dan bersunguh – sungguh akan hal itu,” papar dia.
Pihaknya juga mendorong petani bisa mandiri. Dengan mandiri akan mampu berdaya saing dan berkelanjutan.
“Visi kita ke depan petani mandiri. Kita tidak mau petani manja. Bahkan kita ingin petani kita sudah moderan Saat ini secara bertahap bantuan Alsintan terus hadir ke petani,” jelas dia.
Terkait bantuan dan kebutuhan petani menurutnya pemerintah akan terus memperhatikan dan siap membantu.
“Untuk membantu tentunya kita sesauai dengan prosedur. Prosedur itu seperti proposal. Kita jadi tahu seberapa penting apa yang dimintakan oleh petani di daerah. Pada umumnya pemerintah siap membantu petani,” kata dia.
Pada kesempatan itu ia juga terus mendorong petani mampu menghasilkan produk pertanian terutama padi yang berkualitas.
“Bahkan kita harapakan di sini juga sudah mengeluarkan produk beras kemasan dengan merek lokal di sini .Itu tentu menjadi kebanggan. Variasi jenis padi seperti padi khusus yakni hitam dan merah yang sudah ada perlu dimaksimalkan pengembangannya. Harganya sangat tinggi dan pasarnya sangat luas,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
“Produktivitas padi di sini sudah mencapai 4 ton per hektare. Itu harus terus ditingkatkan lagi. Dengan kita lebih produktif maka kesejehteraan petani terus meningkat,” ujarnya saat dihubungi di Ketapang, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sudah dan terus serius menbangun dan mendukung kemajuan pertananian.
“Hal itu dibuktikan dengan anggaran pertanian masuk 10 besar di APBN. Meskipun anggaran sudah besar tentu tidak dapat memenuhi semua karena perlu bertahap dan skala prioritas,” papar dia.
Menurutnya tentu untuk menjemput anggaran yang ada bagaimana petani, Poktan atau Gapoktan terlebih dahulu serius dan bersunguh – sungguh.
“Hal itu agar jangan sampai bantuan yang ada disia – siakan. Kita buktikan dulu kita serius dan bersunguh – sungguh akan hal itu,” papar dia.
Pihaknya juga mendorong petani bisa mandiri. Dengan mandiri akan mampu berdaya saing dan berkelanjutan.
“Visi kita ke depan petani mandiri. Kita tidak mau petani manja. Bahkan kita ingin petani kita sudah moderan Saat ini secara bertahap bantuan Alsintan terus hadir ke petani,” jelas dia.
Terkait bantuan dan kebutuhan petani menurutnya pemerintah akan terus memperhatikan dan siap membantu.
“Untuk membantu tentunya kita sesauai dengan prosedur. Prosedur itu seperti proposal. Kita jadi tahu seberapa penting apa yang dimintakan oleh petani di daerah. Pada umumnya pemerintah siap membantu petani,” kata dia.
Pada kesempatan itu ia juga terus mendorong petani mampu menghasilkan produk pertanian terutama padi yang berkualitas.
“Bahkan kita harapakan di sini juga sudah mengeluarkan produk beras kemasan dengan merek lokal di sini .Itu tentu menjadi kebanggan. Variasi jenis padi seperti padi khusus yakni hitam dan merah yang sudah ada perlu dimaksimalkan pengembangannya. Harganya sangat tinggi dan pasarnya sangat luas,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019