Masyarakat Desa Pengkadan Sungai Rupa melakukan panen perdana beras merah dan hitam. Panen perdana itu disaksikan langsung oleh Bupati Sintang Jarot Winarno.

Panen perdana ini dilaksanakan di lahan sawah seluas 40 hektar milik Kelompok Tani Leboi Mekar Desa Pengkadan Sungai Rupa, Kecamatan Dedai. Varietas padi yang dipanen di lahan seluas 40 hektar tersebut yakni padi hitam, padi merah, padi ciherang dan padi lokal dengan musim tanam sejak November 2018 lalu.

Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan, kendala pertanian di Kabupaten Sintang cukup banyak. Seperti lahan kurang luas, kurang sering di tanam dan kurang banyak. Meskipun Kabupaten Sintang ini seluas Provinsi Jawa Barat namun lahan padi sawah cuma 7700 hektar.

"Sudah kurang luas belum semuanya bisa panen 2 sampai 3 kali setahun. Kita hanya panen satu kali setahun, karena kurang sering ditanam dan sekali panen hanya 2 sampai 3 ton saja perhektarnya. Kalau di Jawa sekali panen 5 sampai 6 ton per hektar," kata Jarot.

Namun ia meyakini hasil panen padi kelompok tani Leboi Mekar ini sangat berkualitas, terlebih terlebih padi beras hitam banyak di cari orang. Sama dengan padi beras merah yang cukup laku dijual di pasaran. Untuk itu, dirinya berharap varietas padi, baik itu beras hitam bisa menjadi unggulan kelompok tani Leboi Mekar Pengkadan Sungai Rupa.

"Coba di packing yang bagus, misalnya dikasih merk leboi mekar kaki bukit natai, karena yang di Tawangsari itu beras Tawangsari kaki bukit kujau, harganya Rp12.000  per kilogram.
 
Panen perdana (Istimewa)



Jarot meminta penyuluh pertanian di Kecamatan Dedai dan Disperindakop Kabupaten Sintang harus mendampingi agar hasil dari kelompok tani Leboi Mekar bisa dibuatkan packingnya, tapi sebelumnya mereka harus berikan sarana produksi perontok gabah, hand traktor minimal satu  unit dan di buat embung untuk pengairan.

Jarot menjelaskan, yang menjadi kendala memasarkan hasil pertanian adalah infrastruktur dasar seperti kondisi jalan yang rusak. Untuk itu Pemerintah Kabupaten akan memperbaiki kondisi jalan yang ada dan akan melibatkan pihak perusahaan.  Ia berharap luasan sawah ditambah.

"Kita tambah luas tanamnya, coba sering di tanam, lalu metode pemupukannya mesti baik dan harus lebih produktif" katanya.

Sementara itu Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Dedai Subarman menjelaskan, luas lahan sawah milik kelompok Leboi Mekar ini seluas 40 hektar dengan varietas padi seperti padi hitam, padi merah, padi ciherang dan padi lokal yang du tanam sejak November 2018 lalu dengan hasil keseluruhan panenya nanti diperkirakan sekitar 16 ton.

"Kalau ciherang bantuan dari dinas pertanian. Kalau Padi Hitam itu memang lokal dari petaninya yang sudah turun temurun. Cuma kita belum tahu berapa harganya", katanya.

Pewarta: Humas/Tantra

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019