Menyambut Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, Wakil Sekjen DPP PKB Daniel Johan mengatakan Pancasila adalah sebuah mahakarya yang hadir saat negeri ini tercabik dan terluka parah akibat kolonialisme.

 "Pancasila menjadi perekat bagi semua yang terbelah. Menjadi jawaban bagi setumpuk pertanyaan tentang bagaimana mengubah 'aku' dan 'kamu' menjadi 'kita'," kata Daniel Johan di Pontianak, Jumat.

Ia menuturkan pada suatu pagi di bulan Juni tahun 1945, Kyai Hasyim Asy'ari memanggil putranya, Wahid Hasyim. Dan menyampaikan bahwa, setelah melewati tirakat berhari-hari, Pancasila adalah sejalan dengan syari'at Islam. Ketuhanan Yang Maha Esa adalah prinsip ketauhidan dalam Islam (hablum minallah), sementara empat sila lainnya adalah wujud kasih kepada sesama ciptaanNya (hablum minallah).

"Kata-kata Mbah Hasyim adalah keputusan final yang membungkus rapat segala keraguan di kalangan jamaah NU," kata dia.

Kemudian, kalangan nonmuslim dan minoritas lalu menyambutnya, bersiap menjadikan prinsip baru ini sebagai rumah besar tempat berteduh.

Sebuah tempat yang kehadirannya menegaskan bahwa "kita" ini, siapa pun dan apa pun dengan berbagai ragam suku agama dan latarbelakang adalah Indonesia. Bagian sah dari Republik ini, yang setara hak dan tanggung jawabnya di mata hukum dan UU.

"Pancasila adalah jalan tengah dan PKB adalah bagian utuhnya. Partai yang berjalan di garis nasionalis agamis. Kami berjalan lurus sambil memegang Garuda kuat-kuat," ujar dia.

 Daniel menegaskan, PKB mendedikasikan partai ini untuk perjuangan mengawal kebangsaan dan kebhinekaan, persamaan, kemanusiaan, dan keadilan, bagi semua warga Indonesia, yang berhak mendapat kepastian hidup baik sosial, ekonomi, politik, dan budaya, sampai kapan pun, seperti doa Mbah Hasyim dan cita cita Bung Karno.

"Karena itulah PKB disebut : dari NU untuk bangsa. Kebangkitan untuk segenap warga Indonesia, kebangkitan untuk bangsa. Selamat Hari Lahir Pancasila," katanya menegaskan.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019