Puluhan siswa SDN 02 Sempayuk Kabupaten Bengkayang sekarang sudah tidak lagi tinggal di gubuk reot yang selama ini dijadikan mereka sebagai asrama, karena Pemprov Kalbar bersama Pemkab Bengkayang sudah menyiapkan tempat yang layak bagi mereka.
"Bangunan asrama ini hanya bersifat sementara, solusi tercepat untuk membantu para pelajar yang sebelumnya tinggal di gubuk-gubuk atau pondok tak layak huni," kata Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji saat meresmikan asrama bagi siswa siswi SDN 02 Sempanyuk Dusun Sempayuk, Desa Belimbing, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang, Minggu.
Dia mengatakan, bangunan yang kini dialihfungsikan menjadi asrama ini, awalnya merupakan pasar yang dibangun pemerintah pusat. Sudah sekitar enam tahun pasar yang dibangun persis di sisi kiri SDN 02 Sempayuk, Desa Belimbing, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang itu tak dimanfaatkan.
"Pengalih fungsian ini tidak masalah, apalagi aset bangunan tersebut sudah diserahkan ke Pemkab Bengkayang. Nah dari pada jadi bangunan yang tak ini (digunakan), sudah bagus kami jadikan asrama pelajar, kebetulan tempat tinggalnya mencar-mencar (pisah-pisah)," tuturnya.
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten setempat menurutnya sudah berupaya membantu mencarikan solusi. Karena memang kondisi yang ada, rumah para pelajar ini letaknya sangat jauh dari sekolah.
Untuk itu mereka perlu asrama atau tempat tinggal sementara yang dekat dengan sekolah. "Bayangkan ada yang lima jam jalan kaki (ke sekolah), akhirnya orang tua memang sudah kebiasaan membuatkan tempat-tempat (tinggal sementara), supaya mereka bisa tidak usah bolak-balik rumah ke sekolah," ujarnya.
Untuk penamaan Adem yang dipilih sebagai nama asrama tersebut, menurutnya terinspirasi dari jajaran Forkopimda Kalbar. Diantaranya Pandam XII Tanjungpura, Kapolda Kalbar, Danlanud Supadio, Danlantamal serta Kajati Kalbar yang sering berguyon istilah Adem yang kepanjangan dari Angkatan Delapan Enam.
Namun khusus untuk asrama ini, orang nomor satu di Kalbar itu sudah memikirkan akronimnya. Adem merupakan singkatan dari Aman, Damai, Energik dan Mantap.
Baca juga: Mereka bahagia dikunjungi Gubernur di pondok bambu
"Adem ini juga menunjukkan aura tempat yang sejuk, nah saya suruh tanam pohon di depan asrama, supaya tidak gersang, nanti saya kasi bibit matoa, rindang, buahnya juga enak," katanya.
Adanya bangunan baru ini kondisinya lebih representatif. Lebih bersih dan sehat, sehingga anak-anak bisa belajar lebih baik.
Sutarmidji menilai perlu dibangun satu lagi bangunan serupa agar antara anak laki-laki dan perempuan terpisah.
"Ini kan sebelah laki, sebelah perempuan dan karena kawasan ini rumah (pelajar) jauh-jauh, mungkin ke depan kami buatkan lagi satu, murni untuk asrama," harapnya.
Ia juga berharap bantuan dari pihak TNI melalui Danramil dan Polri melalui Kapolsek untuk sama-sama membina asrama tersebut. Selain itu khusus untuk Kabupaten Bengkayang, tahun depan Pemprov juga akan membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pemda Bengkayang dikatakan sudah menyiapkan lahan kurang lebih seluas 60 hektare untuk lokasinya. "Nah kami buat perencanaannya di perubahan anggaran (2019), tahun depan (2020) saya pastikan sudah akan mulai dibangun," tegasnya.
Baca juga: Diberi uang Rp20 ribu untuk kebutuhan seminggu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Bangunan asrama ini hanya bersifat sementara, solusi tercepat untuk membantu para pelajar yang sebelumnya tinggal di gubuk-gubuk atau pondok tak layak huni," kata Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji saat meresmikan asrama bagi siswa siswi SDN 02 Sempanyuk Dusun Sempayuk, Desa Belimbing, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang, Minggu.
Dia mengatakan, bangunan yang kini dialihfungsikan menjadi asrama ini, awalnya merupakan pasar yang dibangun pemerintah pusat. Sudah sekitar enam tahun pasar yang dibangun persis di sisi kiri SDN 02 Sempayuk, Desa Belimbing, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang itu tak dimanfaatkan.
"Pengalih fungsian ini tidak masalah, apalagi aset bangunan tersebut sudah diserahkan ke Pemkab Bengkayang. Nah dari pada jadi bangunan yang tak ini (digunakan), sudah bagus kami jadikan asrama pelajar, kebetulan tempat tinggalnya mencar-mencar (pisah-pisah)," tuturnya.
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten setempat menurutnya sudah berupaya membantu mencarikan solusi. Karena memang kondisi yang ada, rumah para pelajar ini letaknya sangat jauh dari sekolah.
Untuk itu mereka perlu asrama atau tempat tinggal sementara yang dekat dengan sekolah. "Bayangkan ada yang lima jam jalan kaki (ke sekolah), akhirnya orang tua memang sudah kebiasaan membuatkan tempat-tempat (tinggal sementara), supaya mereka bisa tidak usah bolak-balik rumah ke sekolah," ujarnya.
Untuk penamaan Adem yang dipilih sebagai nama asrama tersebut, menurutnya terinspirasi dari jajaran Forkopimda Kalbar. Diantaranya Pandam XII Tanjungpura, Kapolda Kalbar, Danlanud Supadio, Danlantamal serta Kajati Kalbar yang sering berguyon istilah Adem yang kepanjangan dari Angkatan Delapan Enam.
Namun khusus untuk asrama ini, orang nomor satu di Kalbar itu sudah memikirkan akronimnya. Adem merupakan singkatan dari Aman, Damai, Energik dan Mantap.
Baca juga: Mereka bahagia dikunjungi Gubernur di pondok bambu
"Adem ini juga menunjukkan aura tempat yang sejuk, nah saya suruh tanam pohon di depan asrama, supaya tidak gersang, nanti saya kasi bibit matoa, rindang, buahnya juga enak," katanya.
Adanya bangunan baru ini kondisinya lebih representatif. Lebih bersih dan sehat, sehingga anak-anak bisa belajar lebih baik.
Sutarmidji menilai perlu dibangun satu lagi bangunan serupa agar antara anak laki-laki dan perempuan terpisah.
"Ini kan sebelah laki, sebelah perempuan dan karena kawasan ini rumah (pelajar) jauh-jauh, mungkin ke depan kami buatkan lagi satu, murni untuk asrama," harapnya.
Ia juga berharap bantuan dari pihak TNI melalui Danramil dan Polri melalui Kapolsek untuk sama-sama membina asrama tersebut. Selain itu khusus untuk Kabupaten Bengkayang, tahun depan Pemprov juga akan membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pemda Bengkayang dikatakan sudah menyiapkan lahan kurang lebih seluas 60 hektare untuk lokasinya. "Nah kami buat perencanaannya di perubahan anggaran (2019), tahun depan (2020) saya pastikan sudah akan mulai dibangun," tegasnya.
Baca juga: Diberi uang Rp20 ribu untuk kebutuhan seminggu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019