Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) Kalimantan Barat terus mendorong percepatan pembangunan daerah perbatasan daerah itu yang berbatasan darat langsung dengan Sarawak, Malaysia.
“Dari sisi akademis kita juga turun memberikan saran dan ide bagi kemajuan perbatasan Sambas. Satu di antaranya hari ini dalam rangka dies natalis ke- 11 kita menggelar seminar nasional yang membedah soal perbatasan,” ujar Direktur Poltesa, Mahyus saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Mahyus mengungkapkan Kabupaten Sambas, termasuk Kabupaten Tertinggal dari pada daerah lainnya di Indonesia.
Baca juga: Politeknik Negeri Sambas sediakan tiga jenis beasiswa
"Jangankan dibandingkan dengan Indonesia, di Kalbar saja kita tertinggal baik SDM dan juga sektor-sektor lainnya," ujar Mahyus.
Karena itu, kata dia, pihaknya berinisiatif momentum dies nataslis pihaknya memberikan pencerahan dalam bentuk seminar nasional dengan tema strategi nasional percepatan pembangunan daerah perbatasan.
“ Narasumber kita undang dari pusat. Lalu kemudian dikumpulkan para tokoh masyarakat, akademisi dan lain-lain pada kegiatan tersebut. Tujuannya agar bisa memberikan saran dan masukan kepada pemerintah dan pemerintah pusat bisa melihat langsung," ujarnya.
Baca juga: Poltesa Sambas Komitmen Bangun Generasi Emas
Mahyus mengatakan dari pengetahuannya, pada rencana pembangunan 2020-2024 Kabupaten Sambas tidak masuk dalam wilayah yang menjadi prioritas bagi pemerintahan Jokowi Jilid II.
"Sepengetahuan kami, untuk tahun 2020-2024, Kabupaten Sambas tidak masuk ke dalam isu-isu strategis nasional untuk pemerintahan Pak Jokowi yang kedua. Sementara itu, daerah lain dimasukkan padahal kita punya keistimewaan," ujarnya.
Sambas menurut Mahyus berada di daerah perbatasan, kemudian juga wilayah yang berhadapan dengan Malaysia. Sambas memiliki wilayah yang kaya akan potensi wisata.
Baca juga: Menikmati keindahan alam di tepian Sungai Sambas
"Sambas punya wisata, punya alam yang kaya. Kemudian nanti wisatawan datang ambil foto lalu jalan pulang lagi ke negaranya, jadi kita dapat apa-apa. Untuk itu saya minta kita semua bersuara lah ya jangan diam gitu. Kita harus Pro aktif memperjuangkan masyarakat," katanya.
Dia mengatakan walaupun sudah terdapat beberapa pembangunan yang telah terlihat, seperti pembangunan ruas jalan nasional, dan beberapa pembangunan lainnya seperti Pos Lintas Batas Negara atau (PLBN), namun itu belum cukup karena masih banyak pekerjaan rumah yang mesti diselsaikan oleh pemerintah.
"Alhamdulillah jalan nasional dijadikan oleh zaman pak Jokowi kita bersyukur. Tapi kita sebenarnya lebih banyak lagi PR yang harus harus diselesaikan oleh pemerintah pusat., salah satunya adalah kesenjangan sosial, jadi tidak bisa dibiarkan negara kita seperti ini. SDM kita itu kan harus berkualitas, saya katakan bahwa sumber daya alam yang kaya itu bisa menjadi sebuah bencana kalau dipegang oleh orang yang tidak terampil oleh orang yang tidak profesional. Makanya kita percepat pembangunan SDM,” kata dia.
Baca juga: Tender Jembatan Sungai Sambas Besar dimulai September
Baca juga: Ini 14 program pembangunan Pemkab Sambas untuk Desa Sendoyan Tahun 2019
Baca juga: Pameran Pembangunan di Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019