Usai meninjau ke Pusat Layanan Anak Terpadu ( PLAT) Kota Pontianak, Deputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Kementerian PPPA),  Nahar mengatakan kondisi struktur bangunan PLAT Kota Pontianak saat ini sudah tidak ideal.

Dikatakan, kedatangan ia dan rombongan ke PLAT Kota Pontianak itu untuk mencari tahu kepastian terjadian penganiayaan hingga tewasnya seorang remaja penyandang disabilitas berinisial Ram. Dan, melihat langsung kondisi bangunan serta fasilitas yang ada di PLAT tersebut.

"Kunjungan kami ini untuk memastikan lagi bahwa ini adalah tempat rehabilitasi bagi anak yang bermasalah. Khususnya bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum," kata Nahar di Pontianak, Rabu.

Ia menyebutkan, sepengetahuan pihaknya hal itu merupakan bagian dari instrumen sistim peradilan anak. Dengan nama Lembaga Penyelenggaraan kesejahteraan Sosial (LPKS).

"Nah, ini untuk membina dan merehabilitasi anak-anak yang berhadapan dengan hukum kategori telah melakukan tindak pidana ringan yang ancaman hukumanya di bawah tujuh tahun," katanya.

Namun, sebelum ditempatkan di PLAT ini harus melalui proses dan tahapan yang sudah dibuat. Kemudian, dengan pedoman yang sudah ada dan proses rehabilitasinya tertata.

"Singkatnya anak yang akan ditempatkan di PLAT ini adalah hasil asesmen dari pekerja sosial. Sehingga petugas yang ada disini itu mengetahui riwayat lalu kemudian prilaku anak yang akan menenpati disini," imbuhnya.

Ia menambahkan, dalam proses rehabilitasi dengan waktu yang telah di tentukan, anak-anak tersebut harus melalui tahapan dan pendampingan.

"Nah kejadian disini saya menilai dibeberapa antaranya adalah struktur bangun sudah tidak ideal lagi. Ditambah lagi petugasnya tidak lengkap, bahkan pergantian sip itulah yang menimbulkan persoalan terjadinya penganiayaan hingga hingga ada korban yang tewas. Makanya kami berharap kedepan bisa diperbaiki lagi tempat ini," tandasnya.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019