Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar sholat Istisqa bersama ratusan warga setempat untuk meminta pertolongan Allah SWT agar segera diturunkan hujan.

"Pada kesempatan ini, saya mengajak semua masyarakat Kubu Raya untuk terus berikhtiar dan berharap kepada Allah SWT, agar dalam menghadapi musibah kabut asap ini. Sebagai hamba Allah yang beriman dan lemah, tentunya harus lebih berharap dan bergantung kepada pertolongan dari Allah SWT," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Rabu.

Kabut asap yang masih menyelimuti wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) hampir 2 bulan terakhir ini, berdampak pada meningkatnya jumlah penderita Inspeksi Salaran Pernafasan Akut (ISPA)  dan diliburkannya sekolah disejumlah kabupaten/kota di Kalbar.

Kondisi ini juga membuat sejumlah pemerintah kabupaten/kota bahkan Provinsi Kalbar mengajak warga melaksanakan Shalat Istisqa (Shalat minta hujan), dimana hal ini juga dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya.

Himbauan melaksanakan Sholat Istisqa' bagi warga ini sudah mulai diumumkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sejak hari Senin (16/09/2019) melalui selebaran yang di posting di media sosial Facebook. 
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan bersama Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo dan ratusan masyarakat Kubu Raya menggelar sholat Istisqa' untuk meminta hujan kepada Allah Swt, sebagai salah satu upaya mengantisipasis emakin tebalnya asap di kabupaten itu. (Rendra Oxtora)


Pelaksanaan Shalat Istisqa' ini dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kubu Raya KH. Zamroni Hasan yang dilanjutkan dengan tausyiah keagamaan.

Dalam tausyiahnya, Zamroni mengajak kepada seluruh warga Kubu Raya untuk bersama-sama perbanyak Istighfar. Karena musibah kabut asap yang saat ini sedang melanda Provinsi Kalbar ini bisa cepat berlalu. 

"Shalat Istisqa' yang kita lakukan hari ini merupakan sebagai upaya kita untuk meredam bencana kabut asap ini, sebagai sudah menjadi petunjuk Allah SWT, kalau Istighfar itu satu diantara solusi yang Allah tawarkan untuk terhindar dari segala bencana," kata Zamroni .

Zamroni menjelaskan, ada alternatif kedua selain Istighfar agar kita terhindar dari segala musibah dan bencana, yaitu Qunud Majilah yang dibaca di setiap Shalat 5 waktu yang kita lakukan. Qunud Majilah tersebut di baca, di rakaat terakhir setiap kita melaksanakan Shalat Fardhu dan ditambah dengan doa minta hujan. 



Dia menjelaskan, kita harus tahu, setiap musibah yang terjadi semuanya memiliki sebab dan akibatnya dan setiap musibah yang terjadi muka bumi ini diakibatkan oleh tangan-tangan manusia. 

"Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam Al-Qur'an surah Ar-Rum ayat 41 yang artinya, Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019