Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengajak seluruh anak di daerah itu untuk melestarikan permainan tradisional, terutama permainan asli daerah, di tengah perkembangan teknologi saat ini.
"Di tengah perkembangan teknologi saat ini saya juga mengajak anak-anak agar bisa mengenal dan melestarikan permainan tradisional yang merupakan permainan asli daerah kita, jadi jangan bisanya cuma main HP (handphone) atau gadget (gawai) saja," ujar dia di depan siswa-siswi saat menghadiri deklarasi sekolah ramah anak di SMP Negeri 1 Ngabang di Ngabang, Kamis.
Baca juga: Ada Lomba Kaki Antu di Kayong Utara
Dia mengatakan permainan anak tradisional saat ini perlu dikenalkan kepada anak-anak karena seakan-akan mulai ditinggalkan dan kurang dilestarikan, dengan salah satu sebabnya adalah perkembangan teknologi, yaitu munculnya telepon pintar yang telah mengubah gaya permainan anak-anak.
Ia juga mengatakan bahwa banyak manfaat yang dapat diperoleh anak jika memainkan permainan tradisional, selain melatih kekompakan juga dapat melatih fisik anak, mengingat kebanyakan permainan tradisional memerlukan gerakan seluruh anggota tubuh yang hal itu bermanfaat untuk perkembangan fisik anak.
"Kita mengenal permainan lompat tali, taba', galah asin, bakiak, kasti, gasing, dan sebagainya. Ini semua dapat melatih kekompakan dan fisik anak sehingga saya rasa perlu dikenalkan kepada anak- anak zaman sekarang yang sebagian dari mereka tidak mengetahui permainan tradisional," kata dia.
Baca juga: Pontianak Gelar Pameran Permainan Tradisional Nusantara
Karolin mengatakan peran guru di sekolah dan orang tua di rumah diperlukan dalam mengenalkan permainan tradisional, mengingat saat ini telah ada program belajar sehari di luar kelas bagi para siswa yang dapat diisi dengan memainkan permainan tradisional di sekolah, tentunya dengan bimbingan dan pengawasan guru.
"Program belajar sehari di luar kelas yang diterapkan sekolah bisa diisi dengan mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak, dengan begitu anak-anak selain bisa belajar dan melatih fisik juga akan dapat mengenal kondisi alam sekitarnya, ini juga merupakan salah satu jenis pembelajaran kepada anak untuk itu peran pendampingan guru sangat diperlukan serta dukungan orang tua yang memberikan batasan bermain 'gadget'," kata dia.
Baca juga: Anak Indonesia Diajak Bermain Permaian Tradisional
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Di tengah perkembangan teknologi saat ini saya juga mengajak anak-anak agar bisa mengenal dan melestarikan permainan tradisional yang merupakan permainan asli daerah kita, jadi jangan bisanya cuma main HP (handphone) atau gadget (gawai) saja," ujar dia di depan siswa-siswi saat menghadiri deklarasi sekolah ramah anak di SMP Negeri 1 Ngabang di Ngabang, Kamis.
Baca juga: Ada Lomba Kaki Antu di Kayong Utara
Dia mengatakan permainan anak tradisional saat ini perlu dikenalkan kepada anak-anak karena seakan-akan mulai ditinggalkan dan kurang dilestarikan, dengan salah satu sebabnya adalah perkembangan teknologi, yaitu munculnya telepon pintar yang telah mengubah gaya permainan anak-anak.
Ia juga mengatakan bahwa banyak manfaat yang dapat diperoleh anak jika memainkan permainan tradisional, selain melatih kekompakan juga dapat melatih fisik anak, mengingat kebanyakan permainan tradisional memerlukan gerakan seluruh anggota tubuh yang hal itu bermanfaat untuk perkembangan fisik anak.
"Kita mengenal permainan lompat tali, taba', galah asin, bakiak, kasti, gasing, dan sebagainya. Ini semua dapat melatih kekompakan dan fisik anak sehingga saya rasa perlu dikenalkan kepada anak- anak zaman sekarang yang sebagian dari mereka tidak mengetahui permainan tradisional," kata dia.
Baca juga: Pontianak Gelar Pameran Permainan Tradisional Nusantara
Karolin mengatakan peran guru di sekolah dan orang tua di rumah diperlukan dalam mengenalkan permainan tradisional, mengingat saat ini telah ada program belajar sehari di luar kelas bagi para siswa yang dapat diisi dengan memainkan permainan tradisional di sekolah, tentunya dengan bimbingan dan pengawasan guru.
"Program belajar sehari di luar kelas yang diterapkan sekolah bisa diisi dengan mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak, dengan begitu anak-anak selain bisa belajar dan melatih fisik juga akan dapat mengenal kondisi alam sekitarnya, ini juga merupakan salah satu jenis pembelajaran kepada anak untuk itu peran pendampingan guru sangat diperlukan serta dukungan orang tua yang memberikan batasan bermain 'gadget'," kata dia.
Baca juga: Anak Indonesia Diajak Bermain Permaian Tradisional
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019