Ratusan bangkai babi di Danau Siombak, Kecamatan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, yang direncanakan akan dikubur pada Senin (11/11) dibatalkan lantaran air di danau mulai pasang.

"Saya mohon maaf karena keterlambatan alat kita. Hari ini penguburan kita tunda karena air sudah pasang dan tinggi. Kalaupun dibuat lobangnya pasti tertutup. Kita kuburkan pun nanti bangkai-bangkai babi ini pasti ngambang lagi," kata Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Kota Medan Armansyah Lubis di lokasi.

Baca juga: Puluhan bangkai babi berserakan di Sungai Bederah

Ia menyebutkan, penguburan ratusan bangkai babi ini akan dilakukan pada Selasa (12/11) sekitar pukul 06.00 WIB bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, dan masyarakat setempat.

"Menurut Kepala Dinas Peternakan, dalamnya minimal harus dua meter. Karena sudah terjangkit, jadi harus dua meter minimal ke dalam. Dan itu bangkai babinya kita kubur massal semua," ujarnya.


Baca juga: Kematian ribuan babi di Sumut terindikasi African Swine Fever

Diketahui, sebanyak 11 Kabupaten/Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir.

Dari 11 kabupaten/kota tersebut sebanyak 5.800 ekor babi dilaporkan mati akibat virus ini.


Baca juga: Stok daging babi di Kalbar memadai
Baca juga: Waspada, kerupuk dan sosis diduga non halal beredar di Singkawang


 

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019