Bupati Landak, Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa mengunjungi langsung lokasi kebakaran dan menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran di Desa Temahar, Kecamatan Jelimpo, Kebupaten Landak, Jumat.
Seperti diketahui, kebakaran di Desa Temahar ini terjadi pada pada Rabu (13/11/2019) siang dan menghanguskan sebanyak 7 unit rumah warga. Api diduga berasal dari tungku perapian untuk memasak yang ditinggal salah satu pemilik rumah.
Bupati Landak Karolin Margret Natasa menjelaskan kejadian kebakaran yang menghanguskan 7 unit rumah warga ini dapat dijadikan bentuk kewaspadaan masyarakat pada saat meninggalkan rumah dengan mengecek kembali apa saja yang dapat menimbulkan kebakaran.
"Saya merasa prihatin atas kejadian yang menimpa bapak dan ibu yang terkena musibah kebakaran ini, namun saya berpesan kepada masyarakat untuk mengambil hikmah dibalik musibah ini, dengan selalu waspada terhadap potensi sekecil apapun yang dapat menyebabkan kebakaran apabila meninggalkan rumahnya," kata Karolin.
Lebih lanjut dirinya meminta dinas terkait untuk segera melaporkan data-data 7 unit rumah tersebut agar segera dimasukkan ke dalam program rumah swadaya sehingga mereka dapat kembali memiliki tempat tinggal.
"Kepada para korban diharapkan untuk selalu tabah dalam menghadapi cobaan musibah ini, dan 7 unit rumah yang terbakar ini akan kita ganti dengan bangunan rumah yang layak melalui program rumah swadaya," tuturnya.
Namun, dirinya meminta kepada masyarakat desa untuk melakukan gotong royong membatu korban membangun rumahnya, karena kami dari pemerintah menyediakan bahan materialnya saja sehingga dimohonkan bantuan kerjasamanya antar sesama masyarakat.
Selain memberikan bantuan program rumah swadaya kepada korban kebakaran, Karolin juga memberikan bantuan makanan, pakaian, obat-obatan serta kelengkapan sekolah bagi anak-anak korban kebakaran tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Seperti diketahui, kebakaran di Desa Temahar ini terjadi pada pada Rabu (13/11/2019) siang dan menghanguskan sebanyak 7 unit rumah warga. Api diduga berasal dari tungku perapian untuk memasak yang ditinggal salah satu pemilik rumah.
Bupati Landak Karolin Margret Natasa menjelaskan kejadian kebakaran yang menghanguskan 7 unit rumah warga ini dapat dijadikan bentuk kewaspadaan masyarakat pada saat meninggalkan rumah dengan mengecek kembali apa saja yang dapat menimbulkan kebakaran.
"Saya merasa prihatin atas kejadian yang menimpa bapak dan ibu yang terkena musibah kebakaran ini, namun saya berpesan kepada masyarakat untuk mengambil hikmah dibalik musibah ini, dengan selalu waspada terhadap potensi sekecil apapun yang dapat menyebabkan kebakaran apabila meninggalkan rumahnya," kata Karolin.
Lebih lanjut dirinya meminta dinas terkait untuk segera melaporkan data-data 7 unit rumah tersebut agar segera dimasukkan ke dalam program rumah swadaya sehingga mereka dapat kembali memiliki tempat tinggal.
"Kepada para korban diharapkan untuk selalu tabah dalam menghadapi cobaan musibah ini, dan 7 unit rumah yang terbakar ini akan kita ganti dengan bangunan rumah yang layak melalui program rumah swadaya," tuturnya.
Namun, dirinya meminta kepada masyarakat desa untuk melakukan gotong royong membatu korban membangun rumahnya, karena kami dari pemerintah menyediakan bahan materialnya saja sehingga dimohonkan bantuan kerjasamanya antar sesama masyarakat.
Selain memberikan bantuan program rumah swadaya kepada korban kebakaran, Karolin juga memberikan bantuan makanan, pakaian, obat-obatan serta kelengkapan sekolah bagi anak-anak korban kebakaran tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019