Anggota DPRD Kota Pontianak, Syarif Lutfi Almutahar menilai perlu duduk bersama bagaimana bisa mencegah banjir di kota berjuluk kota khatulistiwa sehingga ketika hujan lebat dan lainnya tidak langsung air naik.

"Dua hari yang lalu Pontianak diguyur hujan lebat kurang lebih dua jam. Meski tidak begitu lama air naik ke permukaan sehingga menggenang bukan hanya di jalan namun sudah ada naik ke rumah masyarakat di beberapa titik di kota ini. Nah, ini perlu kita tangani ke depan supaya Pontianak sedikit - sedikit hujan lalu banjir," ujarnya di Pontianak, Senin.

Ia menegaskan bahwa terhadap persoalan banjir di Kota Pontianak ini jangan ada saling melempar masalah harus duduk bersama dan mencari cari ahli-ahli yang bisa memetakan persoalan ini.

"Kita harus buat Rencana Tata Ruang Wilayah yang berkelanjutan. Sehingga pengerjaan nya tidak hari ini dikerjakan besok dibongkar lagi, coba buat masterplan tata ruang untuk puluhan tahun ke depan. Sehingga tidak itu-itu saja yang dikerjakan," kata dia.

Menurutnya, jika Pontianak langganan banjir maka kasihan masyarakat masyarkat dan akan banyak kerugian yang ditimbulkan, baik secara ekonomi hingga ancaman kesehatan.

"Banjir yang masih terjadi di Kota Pontianak ini bukan hanya menjadi persoalan pemerintah kota pontianak saja, namun menjadi tanggungjawab bersama, mulai dari pemerintah provinsi Kalbar maupun pemerintah pusat," jelas dia.

Hingga saat ini genangan banjir memang masih terjdi di beberapa wilayah Kota Pontianak. Banyak faktor yang memungkinkan terjadinya genangan banjir di sejumlah pemukiman masyarakat.

Seperti kita ketahui bahwa kota Pontianak ini memang dikenal kota yang memiliki banyak sungai atau lebih dikenal dengan parit, namun kondisi nya saat ini sudah banyak yang tertutup atau mengalami pendangkalan, wajar jika tidak bisa menampung dan menyalurkan debit air dalam jumlah besar.

Selain itu masalah Kota Pontianak berada di pesisir dengan posisi yang rendah. Sehingga aliran air hujan akan tertahan oleh air laut.
Jika air laut pasang, debit air hujan tinggi maka mau lari kemana air itu, pasti akan tertahan menjadi banjir.

Sungai Kapuas saat ini juga kondisi nya sudah sangat dangkal karena endapan lumpur dan pelapukan yang hanyut dari hulu. Ditambah memang drainase saat ini belum terlalu baik, baik dari sisi volume drainase maupun posisinya yang rendah.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019