Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menyiapkan anggaran Rp50 miliar pada APBD 2020 untuk menjalankan program pemberian tunjangan kinerja bagi seluruh ASN yang ada di kabupaten itu.
"Memulai hari kerja pertama di tahun 2020, Saya meminta kepada seluruh ASN yang ada di Kubu Raya untuk bekerja dengan lebih giat, lebih maksimal dan dapat terukur. Pasalnya kita telah menyiapkan anggaran Rp50 miliar untuk tunjangan kinerja bagi ASN," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Jumat.
Menurutnya, dengan pemberian tunjangan kinerja tersebut, ASN di Kubu Raya diharapkan tdiak lagi mengandalkan dana perjalanan dinas dalam bekerja karena menurutnya, pemberian dana tersebut tidak menjamin kinerja ASN lebih baik.
"Sebaliknya, dengan dana tunjangan kinerja ini, bagi ASN yang kerjanya rajin, dapat mencapai target dan dapat terukur kinerjanya, maka akan semakin banyak ia mendapatkan tunjangan," tuturnya.
Muda berpendapat, hal ini akan sesuai dengan kinerja ASN, dimana bagi ASN ayng bekerja rajin, maka ASN tersebut akan mendapatkan tunjangan yang besar. Namun, sebaliknya, jika ASN tersebut hanya bekerja dengan rutinitas dan tanpa terobosan, maka ASN itu tidak akan mendapatkan tunjangan tersebut.
Pada kesempatan itu, Muda Mahendrawan kembali mengingatkan bahwa keberadaan Kabupaten Kubu Raya bukan menjadi beban untuk Indonesia.
"Tidak menjadi beban itu berarti kita tidak membiarkan banyaknya pengangguran, kemiskinan, apalagi pemiskinan yang terjadi. Maka sebagai pemerintah dan birokrasi sampai ke tingkat terbawah, kita berada di garis depan yang bertanggung jawab karena diberi amanah dan kewenangan," katanya.
Terkait hal itu, Muda mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara Kabupaten Kubu Raya untuk bekerja dengan target yang terukur. Tugas pokok dan fungsi setiap ASN, menurutnya, adalah sebuah tanggung jawab. Alih-alih sekadar melaksanakan tugas.
"Saya lebih dominan memakai kosakata ‘tanggung jawab’ ketimbang ‘tugas’. Karena ketika kita mendapat amanah jabatan pada level apapun, maka di situlah letak tanggung jawab. Sedangkan tugas berkonotasi seolah-olah hanya karena perintah dan formalitas, namun tanggung jawab lebih dari itu," kata Muda.
Muda mengajak seluruh ASN untuk memperkuat rasa memiliki terhadap Kubu Raya. Caranya dengan berusaha memahami pikiran dan perasaan rakyat. Karena itu, dia mengingatkan agar seluruh program dan kegiatan selalu mendarat pada kebutuhan setiap rumah tangga.
"Kita harus bisa berpikir dan melakukan yang bukan hanya rutinitas. Karena energi yang kita miliki sebetulnya luar biasa. Kita tidak hanya kerja untuk kerja, tapi kerja untuk bisa membahagiakan orang banyak," kata Muda.
Muda juga meminta ASN untuk membangun tim kerja yang baik di instansi masing-masing. Namun dengan tetap bersinergi dan inovatif. Sebab tanpa inovasi, tidak akan ada percepatan-percepatan.
"Dengan kondisi berbagai tantangan saat ini, maka di sinilah kita justru harus lebih melipatgandakan energi. Sama-sama meningkatkan kinerja. Dan itu nanti diukur dengan kontrak kinerja yang tidak hanya normatif tapi mendetail pada program dan kegiatan per triwulan," katanya.
Muda menegaskan, ASN harus fokus pada sasaran. Yakni berpikir yang langsung menyasar pada kebutuhan rakyat. Untuk itu, dirinya mengingatkan ASN agar selalu siap dengan perubahan zona. ASN diminta tidak mengeluh manakala kehilangan zona nyaman.
"Pengakuan bukan datangnya hanya dari atasan, tapi justru dari masyarakat. Meskipun kita bekerja di belakang meja, bukan berhadapan langsung dengan rakyat, tapi semua itu adalah sistem," kata Muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Memulai hari kerja pertama di tahun 2020, Saya meminta kepada seluruh ASN yang ada di Kubu Raya untuk bekerja dengan lebih giat, lebih maksimal dan dapat terukur. Pasalnya kita telah menyiapkan anggaran Rp50 miliar untuk tunjangan kinerja bagi ASN," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Jumat.
Menurutnya, dengan pemberian tunjangan kinerja tersebut, ASN di Kubu Raya diharapkan tdiak lagi mengandalkan dana perjalanan dinas dalam bekerja karena menurutnya, pemberian dana tersebut tidak menjamin kinerja ASN lebih baik.
"Sebaliknya, dengan dana tunjangan kinerja ini, bagi ASN yang kerjanya rajin, dapat mencapai target dan dapat terukur kinerjanya, maka akan semakin banyak ia mendapatkan tunjangan," tuturnya.
Muda berpendapat, hal ini akan sesuai dengan kinerja ASN, dimana bagi ASN ayng bekerja rajin, maka ASN tersebut akan mendapatkan tunjangan yang besar. Namun, sebaliknya, jika ASN tersebut hanya bekerja dengan rutinitas dan tanpa terobosan, maka ASN itu tidak akan mendapatkan tunjangan tersebut.
Pada kesempatan itu, Muda Mahendrawan kembali mengingatkan bahwa keberadaan Kabupaten Kubu Raya bukan menjadi beban untuk Indonesia.
"Tidak menjadi beban itu berarti kita tidak membiarkan banyaknya pengangguran, kemiskinan, apalagi pemiskinan yang terjadi. Maka sebagai pemerintah dan birokrasi sampai ke tingkat terbawah, kita berada di garis depan yang bertanggung jawab karena diberi amanah dan kewenangan," katanya.
Terkait hal itu, Muda mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara Kabupaten Kubu Raya untuk bekerja dengan target yang terukur. Tugas pokok dan fungsi setiap ASN, menurutnya, adalah sebuah tanggung jawab. Alih-alih sekadar melaksanakan tugas.
"Saya lebih dominan memakai kosakata ‘tanggung jawab’ ketimbang ‘tugas’. Karena ketika kita mendapat amanah jabatan pada level apapun, maka di situlah letak tanggung jawab. Sedangkan tugas berkonotasi seolah-olah hanya karena perintah dan formalitas, namun tanggung jawab lebih dari itu," kata Muda.
Muda mengajak seluruh ASN untuk memperkuat rasa memiliki terhadap Kubu Raya. Caranya dengan berusaha memahami pikiran dan perasaan rakyat. Karena itu, dia mengingatkan agar seluruh program dan kegiatan selalu mendarat pada kebutuhan setiap rumah tangga.
"Kita harus bisa berpikir dan melakukan yang bukan hanya rutinitas. Karena energi yang kita miliki sebetulnya luar biasa. Kita tidak hanya kerja untuk kerja, tapi kerja untuk bisa membahagiakan orang banyak," kata Muda.
Muda juga meminta ASN untuk membangun tim kerja yang baik di instansi masing-masing. Namun dengan tetap bersinergi dan inovatif. Sebab tanpa inovasi, tidak akan ada percepatan-percepatan.
"Dengan kondisi berbagai tantangan saat ini, maka di sinilah kita justru harus lebih melipatgandakan energi. Sama-sama meningkatkan kinerja. Dan itu nanti diukur dengan kontrak kinerja yang tidak hanya normatif tapi mendetail pada program dan kegiatan per triwulan," katanya.
Muda menegaskan, ASN harus fokus pada sasaran. Yakni berpikir yang langsung menyasar pada kebutuhan rakyat. Untuk itu, dirinya mengingatkan ASN agar selalu siap dengan perubahan zona. ASN diminta tidak mengeluh manakala kehilangan zona nyaman.
"Pengakuan bukan datangnya hanya dari atasan, tapi justru dari masyarakat. Meskipun kita bekerja di belakang meja, bukan berhadapan langsung dengan rakyat, tapi semua itu adalah sistem," kata Muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020