Bupati Sintang, Kalimantan Barat, Jarot Winarno mengumpulkan para pejabat struktural Eselon II dan III di lingkungan Kabupaten Sintang yang baru dilantik untuk mendorong percepatan pembangunan dan menyamakan persepsi dalam melaksanakan program pembangunan.

“Pertemuan yang kita gelar bertujuan untuk menyamakan persepsi karena rata-rata yang hadir merupakan pejabat baru dan pejabat lama. Saya sampaikan apa saja hasil-hasil pembangunan di Kabupaten Sintang yang sudah kita lakukan," kata Jarot saat dihubungi di Sintang, Senin.

Ia merincikan bahwa kegiatan tersebut antara lain membahas perencanaan pembangunan, pengelolaan keuangan dan penyelenggaraan pemerintahan, penyampaian RKPD tahun 2021, penyampaian jadwal/agenda tahunan Pemkab Sintang.


Baca juga: Bupati Jarot minta ASN kejar target pembanguan Sintang


"Apa yang disampaikan melalui rapat tersebut merupakan perencanaan pembangunan dua tahun ke depan. Saya menyelenggarakan RPJMD yang tahun 2020, tahun 2021 hanya bisa merencanakan sampai 17 Februari 2022. Hal itu karena masa jabatan saya akan berakhir, jadi kita bahas masalah perencanaan di 2022," kata dia.

Ia menambahkan bahwa konsentrasi utama dalam pembangunan di Kabupaten Sintang masih soal infrastruktur dasar, ekonomi kreatif, pengembangan SDM, dan reformasi birokrasi.

Selain itu, Jarot menyampaikan tantangan ke depannya yang harus dihadapi oleh seluruh pejabat yang hadir dalam kegiatan tersebut.

"Saat ini kita sudah melihat beberapa hasil pembangunan di Kabupaten Sintang seperti menurunnya angka kemiskinan dan beberapa hal lainnya. Akan tetapi tantangan ke depannya masih banyak. Ini harus kita hadapi ke depannya dengan kerja keras," jelas dia.


Baca juga: Masa Jabatan Sekda Sintang Diperpanjang


Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah menyampaikan tentang disiplin para ASN pada setiap OPD di Sintang.

“Seluruh OPD agar menerapkan apel pagi, kemudian membuat standard kepatuhan pelayanan publik, sesuaikan dengan Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK), buatlah maklumat persyaratan perizinan, mekanisme berurusan, letakkan di luar atau di lobi kantor masing-masing," kata Yosepha.

Ia menegaskan untuk di tahun 2020 hingga 2021 meminta agar angka lama sekolah terus meningkat dan membuat terobosan pemberantasan buta huruf.

“Angka lama sekolah selama 4 tahun ini berada di posisi 6,9 tahun, kenapa tidak bergerak, saya minta ke depannya agar bisa naik lama sekolahnya, kemudian juga persoalan pemberantasan buta huruf, saya mengajak pihak terkait untuk dimasukkan kedalam program untuk tahun 2021," katanya.

Baca juga: Penataan kawasan perbatasan harus menarik
Baca juga: Dewan Sintang desak pemerintah realisasikan Provinsi Kapuas Raya
Baca juga: Pimpinan DPRD Sintang Dilantik

 

Kondisi jalan menuju SMPN 8 Sepauk Sintang

 

Pewarta: Dedi/Tantra

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020