Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Singkawang akan mulai melakukan Sensus Penduduk 2020 secara online mulai Sabtu (15/2).
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Singkawang, Firmansyah saat menggelar rapat koordinasi pelaksanaan SP 2020, di Balairung Kantor Wali Kota Singkawang, Jumat.
Dia mengatakan khusus untuk program sensus dengan sistem online, masyarakat yang akan disensus akan menerima SMS Base dari Websitenya BPS.
Baca juga: BPS Kalbar ajak masyarakat sukseskan Sensus Penduduk 2020
"Kalau datanya masuk ke masyarakat maka dia akan meminta warga yang bersangkutan untuk membuat akun supaya datanya tidak bisa diambil oleh orang lain," ujarnya.
Setelah selesai membuat akun, barulah warga yang bersangkutan akan mengisinya sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan sampai selesai.
Dalam pengisian sensus online, masyarakat diharapkan sudah menyiapkan kartu keluarga (KK), KTP, Surat Nikah, Akta Kelahiran dan Surat Keterangan Kematian.
Menurut dia, program data sensus sangat penting sekali karena dengan data penduduk yang valid, berarti perencanaan di Kota Singkawang akan lebih terarah dan terukur.
Baca juga: Masyarakat Landak diimbau sampaikan data riil saat sensus
"Karena kalau datanya ngawur, maka perencanaannya juga ikut ngawur," ungkapnya.
Dia juga menargetkan 20 persen dari jumlah penduduk Kota Singkawang harus sudah di sensus secara online.
Karena itu dia berharap semua OPD dan stakeholder seperti TNI dan Polri bisa mengisinya juga secara Online.
Apabila ada masyarakat yang tidak bisa mengisinya secara online, maka mau tidak mau BPS akan mengerahkan petugas untuk melakukan sensus dengan sistem konvensional (door to door).
Baca juga: Bupati Sanggau minta dukungan sukseskan Sensus Penduduk 2020
"Sensus dengan sistem konvensional ini akan kita laksanakan pada tanggal 1 Juli 2020," ungkapnya.
Dia sangat berharap partisipasi dari masyarakat untuk bisa mengisinya secara online.
"Kapan lagi masyarakat mau berpartisipasi langsung terhadap rencana pembangunan," katanya.
Sekretaris Daerah Singkawang, Sumastro mengatakan, sensus penduduk ini sangat strategis sekali.
"Sehingga sewaktu kita berhadapan dengan even satu dasawarsa ini, maka kita harus bersungguh-sungguh," katanya.
Baca juga: BPS ajak sukseskan Sensus Penduduk 2020
Alhamdulilah, respon dari seluruh pemangku kepentingan yang diundang dalam rakor ini adalah para pimpinan instansi, UPD, unit kerja, unit vertikal, BUMN serta berbagai komponen yang memang akan mengayomi banyak orang untuk hadir dan mendengarkan acara ini.
"Dan kita punya target bahwa dengan pendekatan sensus dengan sistem Online yang baru pertama kali ini dalam jangka waktu 1,5 bulan bisa menuai sukses," ujarnya.
Artinya, cakupannya itu diharapkan bisa lebih tinggi dari sisanya yang harus dijangkau dengan menggunakan pendekatan komvensional (Door to Door).
"Meski dengan cara Door to Door itu dirasakan valid, tapi juga banyak kelemahannya. Salah satunya, saat petugas sensus datang, tetapi penghuninya tidak ada di rumah. Sehingga, hal tersebut dapat menghabiskan energi, tenaga, waktu dan lain-lain," ungkapnya.
Sehingga, kalau dapat menggunakan siatem online, selain cepat dan informasinya akan segera diperoleh.
Dari segi pemerintahan, dia berharap, program sensus penduduk ini bisa memperoleh data basis yang sangat fundamental, terkait dengan jumlah penduduk, aktivitas maupun mengenai kontribusi dari penduduk itu sendiri baik didalam menggerakkan roda perekonomian maupun didalam memperoleh akses pelayanan sosial.
Baca juga: Pemkab Landak Luncurkan Pendataan Keluarga 2015
Baca juga: BPS Kalbar gunakan metode baru untuk Sensus Penduduk 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Singkawang, Firmansyah saat menggelar rapat koordinasi pelaksanaan SP 2020, di Balairung Kantor Wali Kota Singkawang, Jumat.
Dia mengatakan khusus untuk program sensus dengan sistem online, masyarakat yang akan disensus akan menerima SMS Base dari Websitenya BPS.
Baca juga: BPS Kalbar ajak masyarakat sukseskan Sensus Penduduk 2020
"Kalau datanya masuk ke masyarakat maka dia akan meminta warga yang bersangkutan untuk membuat akun supaya datanya tidak bisa diambil oleh orang lain," ujarnya.
Setelah selesai membuat akun, barulah warga yang bersangkutan akan mengisinya sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan sampai selesai.
Dalam pengisian sensus online, masyarakat diharapkan sudah menyiapkan kartu keluarga (KK), KTP, Surat Nikah, Akta Kelahiran dan Surat Keterangan Kematian.
Menurut dia, program data sensus sangat penting sekali karena dengan data penduduk yang valid, berarti perencanaan di Kota Singkawang akan lebih terarah dan terukur.
Baca juga: Masyarakat Landak diimbau sampaikan data riil saat sensus
"Karena kalau datanya ngawur, maka perencanaannya juga ikut ngawur," ungkapnya.
Dia juga menargetkan 20 persen dari jumlah penduduk Kota Singkawang harus sudah di sensus secara online.
Karena itu dia berharap semua OPD dan stakeholder seperti TNI dan Polri bisa mengisinya juga secara Online.
Apabila ada masyarakat yang tidak bisa mengisinya secara online, maka mau tidak mau BPS akan mengerahkan petugas untuk melakukan sensus dengan sistem konvensional (door to door).
Baca juga: Bupati Sanggau minta dukungan sukseskan Sensus Penduduk 2020
"Sensus dengan sistem konvensional ini akan kita laksanakan pada tanggal 1 Juli 2020," ungkapnya.
Dia sangat berharap partisipasi dari masyarakat untuk bisa mengisinya secara online.
"Kapan lagi masyarakat mau berpartisipasi langsung terhadap rencana pembangunan," katanya.
Sekretaris Daerah Singkawang, Sumastro mengatakan, sensus penduduk ini sangat strategis sekali.
"Sehingga sewaktu kita berhadapan dengan even satu dasawarsa ini, maka kita harus bersungguh-sungguh," katanya.
Baca juga: BPS ajak sukseskan Sensus Penduduk 2020
Alhamdulilah, respon dari seluruh pemangku kepentingan yang diundang dalam rakor ini adalah para pimpinan instansi, UPD, unit kerja, unit vertikal, BUMN serta berbagai komponen yang memang akan mengayomi banyak orang untuk hadir dan mendengarkan acara ini.
"Dan kita punya target bahwa dengan pendekatan sensus dengan sistem Online yang baru pertama kali ini dalam jangka waktu 1,5 bulan bisa menuai sukses," ujarnya.
Artinya, cakupannya itu diharapkan bisa lebih tinggi dari sisanya yang harus dijangkau dengan menggunakan pendekatan komvensional (Door to Door).
"Meski dengan cara Door to Door itu dirasakan valid, tapi juga banyak kelemahannya. Salah satunya, saat petugas sensus datang, tetapi penghuninya tidak ada di rumah. Sehingga, hal tersebut dapat menghabiskan energi, tenaga, waktu dan lain-lain," ungkapnya.
Sehingga, kalau dapat menggunakan siatem online, selain cepat dan informasinya akan segera diperoleh.
Dari segi pemerintahan, dia berharap, program sensus penduduk ini bisa memperoleh data basis yang sangat fundamental, terkait dengan jumlah penduduk, aktivitas maupun mengenai kontribusi dari penduduk itu sendiri baik didalam menggerakkan roda perekonomian maupun didalam memperoleh akses pelayanan sosial.
Baca juga: Pemkab Landak Luncurkan Pendataan Keluarga 2015
Baca juga: BPS Kalbar gunakan metode baru untuk Sensus Penduduk 2020
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020