Pengamat politik Sambas, Hidayat menilai kesan petahana atau Bupati Sambas saat ini, Atbah Romin Suhaili masih kuat sehingga memaksa pasangan perseorangan di Pilkada Sambas 2020 tidak berani menantang untuk mendaftarkan diri.

"Sekilas tidak adanya pasangan calon perseorangan di Pilkada Sambas karena petahana yang mau dilawan terkesan kuat. Bahkan partai politik saat ini sepertinya akan ramai merapat ke petahana," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.

Hidayat menjelaskan bahwa pada dasarnya semua punya peluang menang baik dari jalur perseorangan atau independen maupun partai politik.

Baca juga: Survei : Sebastianus Darwis paling dipilih warga Bengkayang untuk pilkada

"Yang menjadi persoalannya mereka belum punya figur yang mampu untuk simpati masyarakat baik itu dari lapisan intelektual, milenial, ataupun masyarakat biasa," kata dia.

Ia menyebutkan juga untuk persoalan calon perseorangan untuk mengelola isu - isu rasional dan terukur untuk menilai sebuah kinerja agar menang memang memerlukan biaya yang besar. Hal itu karena mesin politik harus diciptakan sendiri.

"Kembali, di sisi lain petahana sangat berpeluang besar memenangkan pertarungan sebab segala instrumen pendekatan kepada segmentasi masyarakat. Sedangkan penantang baru persiapan perangnya sangat terbatas baik dalam hal mengelola isu atau pun menerapkan strategi," katanya.

Jika dari sisi minat masyarakat dalam Pilkada Sambas maka menurutnya sudah sangat dewasa dalam.

Baca juga: Hamdi Jafar berpasangan dengan John Itang di Pilkada Kapuas Hulu


"Dalam hal itu kecenderungan masyarakat adalah memilih yang dikenal dan dirasakan manfaat kepemimpinannya walaupun kinerjanya sangat sederhana," jelasnya.

Menurut, untuk di Sambas figur yang cocok kriterianya adalah kesannya cerdas atau pintar, merakyat dan programnya bisa dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Kesan pintar tidak cukup kalau kurang merakyat. Figur merakyat tapi program dan visi misinya tidak bisa dipahami dan diimplementasikan pun tidak juga bisa. Intinya kolaborasi kecerdasan, egaliter, dan bisa menyelesaikan masalah atau bisa diukur kinerjanya," kata dia.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sambas, Kalimantan Barat memastikan calon perseorangan di Pilkada Sambas 2020 ini tidak ada karena hingga batas akhir penyerahan dukungan tidak satu pun pasangan calon mendaftarkan diri untuk maju.

Baca juga: NasDem resmi mengusung Baiduri di Pilkada Kapuas Hulu


"Jadwal penyerahan dukungan calon dibuka sejak 19 - 23 Februari 2020. Hingga sampai pukul 23.59 WIB tanggal 23 Februari 2020 yang merupakan hari terakhir penyerahan dokumen syarat dukungan, tidak ada yang memasukkan berkasnya. Jadi bisa dipastikan bahwa tidak ada pasangan calon jalur perseorangan di Kabupaten Sambas," ujar Komisioner KPU Sambas, Martono.

Ia menjelaskan dengan berakhirnya batas waktu penyerahan berkas pasangan calon perseorangan, KPU Kabupaten Sambas malam itu juga pihaknya melakukan rapat pleno penutupan penyerahan dokumen syarat dukungan bakal pasangan calon perseorangan Bupati dan Wakil Bupati Sambas Tahun 2020.

"Rapat pleno juga dihadiri Bawaslu Kabupaten Sambas serta Polres Sambas," kata dia.

Baca juga: Bawaslu Kalbar dampingi penerapan aplikasi SIPS Pilkada serentak 2020
Baca juga: Kapolda Kalbar berharap penyelenggaraan Pilkada 2020 aman dan damai
Baca juga: Bawaslu Kalbar bentuk supervisi persiapan penyelenggaraan pilkada serentak




Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020