Kepala Rumah tahanan negara (Rutan) Kelas II B Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Rio Mulyadi Sitorus secara resmi mengundang wartawan di daerah tersebut dalam rangka video confrenece (Vicon) deklarasi resolusi pemasyarakatan yang disampaikan langsung oleh Direktur jenderal pemasyarakatan Kemenkumham diseluruh Indonesia.
" Media atau kawan - kawan wartawan adalah mitra kami sebagai jembatan kepada publik deklarasi resolusi pemasyarakatan tahun 2020," kata Rio Mulyadi, usai kegiatan Vicon, di Rutan Putussibau, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Kamis.
Disampaikan Rio, resolusi pemasyarakatan yang disampaikan tersebut ada 15 poin yang harus kita langsung sesuai kondisi hingga ke daerah.
Menurut dia, sudah menjadi perintah dan tugas kami untuk merangkul kawan - kawan wartawan yang sangat memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi capaian - capaian kinerja lembaga pemasyarakatan.
" Terimakasih sambutan hangat dan kerjasama rekan - rekan wartawan di Kapuas Hulu dengan resolusi pemasyarakatan saat ini kami sangat - sangat terbantu agar dapat sampai ke masyarakat," ucap Rio.
Deklarasi resolusi pemasyarakatan tersebut diantaranya yaitu mendorong 681 Satuan kerja (Satker) pemasyarakatan mendapatkan predikat wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM), pemberian hak remisi sebanyak 288.530.
" Tahun ini kami akan melakukan remisi warga binaan sebanyak 69 orang, dimana remisi itu dilakukan secara online, sedangkan untuk WBK dan WBBM sudah kami lakukan awal tahun," jelas Rio.
Selanjutnya kata Rio, dalam resolusi pemasyarakatan juga ada pemberian program integrasi berupaya PB, CB, CMB, dan asimilasi kepada warga binaan.
Disampaikan Rio, untuk remisi terhadap warga binaan Rutan Putussibau dilakukan setiap tanggal 17 Agustus, kami telah melakukan CB sebanyak 4 orang dan 17 bebas bersyarat serta pada hari raya keagamaan.
Kemudian pemberian makanan siap saji terhadap warga binaan, untuk di Rutan Putussibau masih belum bisa melaksanakan hal tersebut, dimana harus tetap melakukan masak dulu.
Kepala Rutan Putussibau Kelas II B Putussibau, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan, Rio Mulyadi Sitorus. (Foto Antara Kalbar/Timotius)
" Kami tidak menyajikan makan siap saji ke warga binaan dengan cara dimasak oleh warga binaan," kata Rio.
Bahkan ada juga pencegahan dan pengendalian penyakit menular di Rutan, untuk Rutan Putussibau telah melaksanakan kerjasama dengan pihak Puskesmas Kecamatan Putussibau Selatan.
"Program tersebut sudah berjalan dengan baik dan lancar atas kerjasama semua pihak," jelas Rio.
Selain itu ,lebih lanjut Rio, menyampaikan terkait peningkatan kualitas WBP menjadi SDM yang unggul, yang mana untuk Rutan Putussibau menggandeng mitra pelatihan kepada napi untuk sertifikat.
" Salah satu yang sudah kami lakukan ketahanan pangan, dengan bercocok tanam dilahan seluas 6. 162 hektar meter persegi yang sudah dipanen," jelas Rio.
Sedangkan untuk mewujudkan zero overstaying tahanan, kata Rio, Rutan Putussibau tidak mengalami over kapasitas.
" Saat ini jumlah warga binaan di Rutan Putussibau ada sebab 141 orang dan kapasitas 150 orang, jadi masih tidak melebihi kapasitas, namun warga binaan didominasi kasus narkoba, perlindungan anak dan pencurian," kata Rio.
Dirinya berharap apa yang dilakukan dalam membina warga binaan tersebut dapat tercapai dan selalu terjalin koordinasi serta komunikasi dengan semua pihak.
