Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali menyatakan persetujuan dan membenarkan tindakan meliburkan siswa dan pegawai oleh salah satu sekolah di wilayah Pasar Minggu terkait virus Corona (Covid-19).

"Mekanismenya sudah benar, terkait dengan tanggap itu," kata Marullah saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Sebuah sekolah di wilayah Jakarta Selatan meliburkan siswa dan pegawainya selama 14 hari sejak hari ini (Selasa, 2/3).

Marullah mengaku belum mendapatkan informasi terkait guru yang terindikasi Corona di sekolah internasional tersebut.

Baca juga: Dinkes Kapuas Hulu : isu pasien terkena Corona di Putussibau Hoaks

Namun, ia optimistis jika laporan tersebut diterima, Kementerian Kesehatan akan memberikan prosedur tetap tertentu untuk mencegah penyebarannya.

"Biasanya kalau kondisinya seperti itu Kemenkes sudah berikan sejumlah prosedur tetap,"  katanya.

Terkait tindak lanjut Pemkot Jakarta Selatan mengatasi Corona di wilayahnya, Marullah mengatakan langkah-langkah yang dilakukan tidak jauh ari arahan dan instruksi yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta.

"Pokoknya apa yang disampaikan gubernur kita lakukan," kata Marullah.

Baca juga: Kesehatan satu warga Kapuas Hulu dalam pantauan sepulang dari Umrah

Sementara itu, Kepala Seksi Kesiswaan dan Sumber Belajar Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Momon Sulaeman saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih menunggu laporan terkait sekolah yang meliburkan siswanya terkait Corona.

Terkait tindakan sekolah meliburkan siswa selama 14 hari, menurut Momon, adalah inisiatif sekolah karena Dinas Pendidikan tidak mengeluarkan instruksi apapun.

"Itu inisiatif sekolah sendiri, karena kami tidak pernah mengeluarkan instruksi," kata Momon.

Momon menyebutkan, pihaknya belum mendapat informasi detail terkait guru yang terindikasi Corona tersebut, karena pihak sekolah masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan terhadap guru tersebut.

Baca juga: Polisi ungkap penimbun masker di Semarang

Selain itu, pihak sekolah tidak bisa dihubungi karena sudah libur.

Ia juga mengatakan pembinaan sekolah internasional berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bukan dari Dinas Pendidikan sehingga tidak bisa melakukan intervensi.

Sebelumnya, Team leader security sekolah itu, Firmansyah ketika ditemui di Jakarta, Selasa menyampaikan keputusan pihak sekolah meliburkan kegiatan pendidikan dikarenakan salah satu pengajar diduga terkena virus Corona.

"Sambil menunggu hasilnya tes guru itu negatif atau tidak, selama 14 hari diliburkan," kata Firmansyah.

Baca juga: Tidak ada warga Kalbar ditolak di PLBN Entikong terkait corona

Menurut dia, guru yang dites tersebut telah dibawa ke RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara untuk diperiksa oleh tim medis.

Guru tersebut berusia 40 tahunan, berjenis kelamin perempuan. Sebelum menjalani pemeriksaan guru tersebut sudah tidak masuk sejak Senin (2/3).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan dengan menjaga imunitas tetap baik dan melakukan pola hidup bersih dan sehat dapat mencegah tubuh terinfeksi virus termasuk virus Corona alias COVID-19.

"Tetap nomor satu menjaga imunitas tubuh kita juga. Semua kita lakukan, di bandara kita awasi," kata Menkes Terawan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Pasien "suspect" corona RSUP Kepri menderita HIV

Menkes Terawan juga menuturkan langkah pencegahan lain adalah tidak melakukan pendekatan atau kontak dengan orang yang terindikasi terinfeksi virus COVID-19.
 
Baca juga: Kadinkes Aceh Barat : Rajin berwudhu bisa sembuhkan virus korona
Baca juga: Dinkes Kalbar siagakan sejumlah rumah sakit guna penanganan corona
Baca juga: Arab Saudi konfirmasi kasus COVID-19, KBRI imbau WNI tenang

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020