Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan meminta Pemkab Kubu Raya bisa memiliki program yang tepat untuk mengurangi angka pengangguran di kabupaten itu.

"Sejauh ini semua program yang dijalankan  Pemkab Kubu Raya sudah sangat baik. Tetapi ada yang belum dicapai yaitu mengurangi tingkat pengangguran yang masih tinggi," kata Ria Norsan saat buka Musrembang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2021 di Sungai Raya, Senin.

Dengan mengetahui angka pengangguran yang tinggi maka lakukan kegiatan kegiatan untuk menciptakan lapangan pekerjaan. "Mudah-mudah penganggurannya akan turun drastis," ujarnya.

Baca juga: Sutarmidji ajak masyarakat Kalbar dukung Omnimbus Law

Dijelaskan, jika Pemkab akan meningkatkan tingkat perekonomian maka hal pertama yang akan dilakukan memperhatikan beberapa indikator peningkatan.

"Salah satunya pendidikan kesehatan, kemudian satu lagi kalau 3 indikator itu sudah dapat kita atasi. agar tercapai dengan baik kita ingin menciptakan wisata-wisata yang ada," katanya.

Dengan membuka wisata akan membuka lapangan pekerjaan kemudian juga memberikan kesempatan kesempatannya sebesar mungkin kepada desa-desa untuk mendirikan bumdes badan usaha ini juga akan mengurangi pengangguran yang ada di Kubu Raya.

Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan pihaknya telah mengatakan pihaknya akan memaksimalkan peran pemuda usia produktif di kabupaten itu untuk menjadi wirausaha, untuk mengurangi angka pengangguran di kabupaten itu.

Baca juga: Bagi yang penasaran dengan Kartu Pra Kerja, ini waktu peluncurannya

"Pemerintah Kabupaten Kubu Raya meminta kepada semua desa agar mampu mewujudkan kemandirian desa untuk perkuat sumber daya manusia dan perbanyak wirausaha," kata Muda.

Dia mengatakan bonus demografi (jumlah penduduk usia produktif berusia 15-64 tahun) lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Kubu Raya sudah dimulai tahun ini sampai tahun 2036 mendatang dan ini akan menjadi puncaknya.

"Artinya apa, diusia produktif, yang mana angkatan kerja akan banyak. Untuk itu saatnya kita memperkuat supaya SDM itu nantinya tidak menganggur dan memaksimalkan sumber daya lokal yang ada serta lapangan bermainnya harus jelas supaya tidak nganggur," tuturnya.

Untuk itu, kata dia dirinya meminta kepada seluruh kepala desa untuk mengejar kemandirian desa. Karena status desa mandiri perlu kita kejar, tapi yang lebih penting dikerjar subtansinya kemandirian pangan di desa masing-masing.

Muda mengharapkan jika ada lahan yang nganggur janganlah disia-siakan, karena hal ini membicarakan masalah ketersediaan dan tidak bisa lagi tergantung semata-mata pada program beras miskin (Raskin) yang saat ini sudah berganti nama karena hal ini akan membuat Kubu Raya menjadi ketergantungan dan tentunya kondisi ini sangat membahayakan untuk ke depannya.

"Bayangkan saja, jika terlambat menghapinya maka akan menimbulkan keresahan dan tentunya kita harus bisa memahami bagaimana kita bisa memperkuat sumber pangan itu. Mudah-mudahan pergeseran penduduk bisa kita lakukan antar desa supaya ada yang mengerjakannya," katanya.

Baca juga: 110.272 orang nganggur di Kalbar
Baca juga: Tingkat pengangguran terbuka di Kalbar terus menurun
Baca juga: Ini angka pengangguran terbuka di Kalbar

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020