Siswa SMA Muhammdiyah 1 Pontianak belajar mendaur ulang sampah sebagai nilai seni dan memiliki nilai ekonomi dengan menghadirkan pegiat Bank Sampah di Kota Pontianak, Kalbar.

"Target yang akan kita dapatkan untuk kegiatan dalam rangka pemanfaatan limbah ini yaitu memberikan sebuah kemampuan ataupun ide - ide. Sehingga dapat memancing ide siswa agar mereka nantinya mampu berinovasi dan berkreativitas menggunakan limbah sampah plastik ini menjadi produk yang bernilai ekonomi," ujar Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Kota Pontianak, Deni Hamdani di Pontianak, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan ekstrakurikuler tersebut sudah berjalan sekitar lima tahun lebih. Kegiatan tersebut juga bagian dari ramah lingkungan kemudian diaplikasikan dengan secara keseluruhan, bagaimana menggait siswa itu sendiri nantinya menggunakan limbah sampah plastik tersebut menjadi barang yang berguna.

"Karena kita melihat untuk sampah di lingkungan SMA Muhammadiyah 1 Pontianak termasuk kategori yang tinggi. Apalagi banyak produk-produk makanan, walaupun sudah kita larang menggunakan produk makanan yang sifatnya plastik ini. Sehingga kita mengantisipasi agar plastik- plastik yang tidak bisa terurai oleh alam bisa kita manfaatkan untuk diolah menjadi suatu produk," katanya.

Sementara itu pengolahan yang dibuat siswa dari limbah sampah plastik tersebut seperti membuat bunga, pohon bongsai dan yang lainnya yang bisa dibuat dari bahan plastik, tergantung dari kreativitas siswa itu sendiri bagaimana mereka mengembangkan ide tersebut.

"Karya yang dibuat oleh siswa-siswi nantinya akan dinilai oleh guru-guru prakarya, jika memang ada bernilai ekonomis maka akan diikutsertakan di ajang kreasi siswa yang dilaksanakan setiap tahun. Mereka akan pameran di situ, laku tidaknya tergantung bagaimana masyarakat bagaimana untuk memanfaatkan barang tersebut, jika produk itu layak untuk dijual maka akan kita jual," jelasnya.

Ia berharap dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler pengolahan limbah sampah plastik tersebut bisa menumbuhkan kesadaran dari siswa tahu bagaimana dampak negatif ketika menggunakan barang-barang yang sifatnya ada unsur kimia.

"Kemudian melatih siswa untuk disiplin tentang bagaimana menjaga keberhasilan di lingkungan sekolah," jelas dia.

Sementara itu, satu pemateri tentang sampah yang dihadirkan yakni Ketua Bank Sampah Danau Sentarum, Nawati. Ia menjelaskan dengan mendaur ulang sampah bisa menjadi nilai seni dan bisa dijadikan suatu karya bagi masyarakat khususnya bagi SMA Muhammdiyah 1 Pontianak.

"Sampah yang kita olah bisa dijadikan suatu barang yang bernilai seni. Sehingga bisa dijadikan suatu karya bagi mereka dan nanti mereka akan tau bagaimana sampah tersebut bisa diolah dengan benar,"jelas dia.

Ia juga menambahkan proses pengolahan sampah tersebut dibuat seperti pohon bongsai yang diambil dari plastik kresek karena dari Bank Sampah tersebut mengangkat tema untuk jenis bahan pembuatannya semua dari plastik kresek. Nawati menjelaskan, selain sebagai nilai seni sampah yang diolah dari segi ekonomi juga memiliki nilai jual tersendiri.

"Kita juga menjual hasil olahan tersebut pada UMKM, dari situ juga kita menghasilkan produk yang tidak hanya dari plastik namun juga dari tema ban bekas yang pada umumnya masyarakat tau, betapa sulitnya membuang ban tersebut ke tempat pembuangan sampah karena mempunyai bobot yang berat hingga mengolah dan menjadikan suatu karya yang bernilai tinggi," ungkapnya.

Pewarta: Tim magang/Bio dan Ega

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020