Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat mengoptimalkan pemenuhan gizi anak-anak dengan mengajak masyarakat mengoptimalkan pemberdayaan potensi lokal, antara lain melalui pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan.

"Untuk memenuhi gizi masyarakat dan mengoptimalkan pencegahan 'stunting' (kekerdilan), saya sudah meminta Dinas Perikanan bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan pemerintah desa untuk menggencarkan sosialisasi memasyarakatkan makan ikan. Hal ini, diharapkan dapat berlangsung efektif dan efisien," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Minggu.

Untuk menjaga tumbuh kembang dan gizi anak, Pemkab Kubu Raya sudah melakukannya, sejak anak-anak masih dalam kandungan.

"Saat ini setiap puskesmas telah mempunyai USG portabel yang bisa mengetahui indikasi 'stunting' sejak dini. Dengan sistem 'Kepung Bakul' Dinas Perikanan bersama Dinas Kesehatan dan pemerintah desa, konsumsi ikan kepada anak-anak dan ibu hamil dapat dikampanyekan menjadi salah satu sumber gizi selain telur ayam kampung dan susu," tuturnya.

Untuk mengoptimalkan pemenuhan gizi anak-anak, pemkab menerapkan strategi "Kepung Bakul" (keroyokan) dengan melibatkan seluruh elemen, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat, dalam membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif.

"Tujuannya sebagai upaya peningkatan gizi sejak dini. Seperti kegiatan sosialisasi Gemar Makan Ikan yang kita lakukan belum lama ini," katanya.

Ia menuturkan jika dilakukan secara konsisten dan masif di setiap satuan pendidikan anak usia dini, maka proses pembiasaan konsumsi ikan akan berjalan dengan lancar. Anak-anak dan ibu mengandung pun akan paham bahwa ikan adalah pangan yang sehat.

"Dan mereka akhirnya betul-betul akan menggemari ikan. Karena ikan ini tidak mengandung bahaya. Tidak ada pembesaran ikan yang memakai suntik sehingga benar-benar sangat menyehatkan," katanya.

Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS, protein ikan memberikan kontribusi terbesar dalam kelompok sumber protein hewani sekitar 57,2 persen dibandingkan dengan daging, telur, dan susu.

Begitu pula kandungan komposisi asam amino, lemak, vitamin, dan mineralnya, katanya, sebagai baik bagi tubuh. Ikan mempunyai keragaman yang tinggi, baik jenis, bentuk, warna, rasa, maupun ukuran sehingga dapat diproses lebih lanjut menjadi berbagai macam produk olahan.

"Keragaman harga ikan juga dapat memenuhi semua segmen kelas ekonomi. Karena ikan mudah dicerna dan diserap tubuh dengan kekayaan kandungan gizinya, maka ikan sangat berperan penting dalam gerakan peningkatan gizi pada seribu hari pertama kehidupan atau HPK,” katanya.

Dia menjelaskan ikan juga kaya gizi sehingga baik dalam pencegahan gagal tumbuh tubuh dan otak atau kekerdilan.

Ia menerangkan kekerdilan bukan hanya gagal tumbuh pada tubuh tetapi juga otak, sebagai akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sejak di kandungan.

"Artinya bukan hanya soal kerdilnya. Tapi kerdil dalam konteks pertumbuhan syaraf otaknya. Nah, makanya ikan ini untuk injeksi nutrisi," kata Muda.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020