Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menyatakan, setalah melakukan pendataan lebih lanjut terkait Orang Dalam Pemantauan (ODP) untuk kasus Corona di Kalbar sampai tanggal 18 Maret hari ini bertambah menjadi 342 orang.

"Setelah kita data ulang dan ada data baru yang masuk dari beberapa kabupaten/kota, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kalbar sebanyak 342 orang.

Ada pun rincian ODP yang dilakukan oleh Dinkes Kalbar antara lain, 81 orang di Pontianak, 46 orang di Sanggau, Sintang 136 orang, Kubu Raya 14 orang, Landak 42 orang, 21 orang di Sambas, 1 orang di Kapuas Hulu dan 1 orang di Bengkayang.

Baca juga: Sri Mulyani pastikan dirinya negatif COVID-19, namun tetap karantina mandiri

Data tersebut dihimpun dari tanggal 2 Februari lalu, namun dan sampai saat ini, memang sudah ada beberapa yang lepas dari daftar ODP, karena beberapa pasien yang semula di duga terpapar Corona, namun setelah di cek, yang bersangkutan dinyatakan negatif, sehingga hal ini tentu berakibat orang di sekitar pasien ini juga dinyatakan aman.

Kemudian, kata Harisson, dari hasil lab Kemenkes terbaru yang baru keluar hari ini, ada 1 pasien yang diduga Corona anak berumur 2 bulan dari Mandor Kabupaten Landak yang di rawat di RSUD Soedarso dan dinyatakan negatif.

"Pasien tersebut sudah dipindahkan di ruang isolasi dan dirawat d iruangan biasa karena tidak terdeteksi terpapar Corona. Bayi tersebut masuk pada tanggal 12 Maret 2020, dimana dia pulang dari Sarawak bersama orang tuanya pada tanggal 1 Maret 2020," katanya.

Baca juga: 92 desa di Kapuas Hulu pilkades serentak, Pemkab ingatkan waspada corona

Harisson menyatakan, kendala pihaknya selama ini adalah hasil lab nya yang masih lama, dimana setelah diajukan pihaknya baru bisa mendapatkan hasil sekitar 4 sampai 5 hari.

Ditempat yang sama, Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalimantan Barat, AL Leysandri mengatakan pihaknya sudah meminta petugas imigrasi kesehatan yang ditempatkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, Entikong dan Aruk agar pro aktif memantau masyarakat yang melewati pos tersebut.

"Kami sudah meminta kepada petugas Imigrasi yang ada disana agar bisa memberikan informasi berapa banyak orang yang keluar masuk dalam beberapa hari terakhir," kata Leysandri di Pontianak, Rabu.

Baca juga: Sebelas pasien sembuh dari COVID-19 di Indonesia, boleh dipulangkan

Pada kesempatan itu dirinya meminta masyarakat agar bisa memahami wabah ini sangat serius namun jangan menjadi ketakutan bagi kita karena saat ini pemerintah sedang berupaya semaksimal mungkin untuk mencegahnya.

"Dengan status KLB yang diettapkan, kita bisa melibatkan semua elemen masyarakat untuk bersama-sama bergerak dalam melakukan pencegahan Corona tersebut. Tim Gugus Tugas ini baru dibentuk, sehingga saat ini tim yang ada sedang memetakan berbagai permasalahan yang ada dan mencari jalan keluar terbaik dari beberapa upaya yang telah dilaksanakan selama ini," katanya.

Baca juga: Sutarmidji tetapkan Kalbar status KLB untuk tanggulangi Covid-19
Baca juga: Tujuh orang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020