Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson menegaskan jumlah pasien dalam pengawasan terkait Covid-19 yang dirawat di RSUD Soedarso Pontianak bertambah menjadi 1 orang, sehingga total PDP di Kalbar sampai hari ini menjadi 10 orang.
"Sampai Kamis pagi ini, jumlah PDP yang ada di Kalbar menjadi 10 orang, dan tersebar beberapa rumah sakit yang ada di Kalbar, diantaranya RSUD dr Soedarso Pontianak 4 orang, RSUD Abdul Azis Singkawang 2 orang, RSUD Pemangkat 1 orang, RSUD Sambas 2 orang dan RSUD Ade Moh Djoen Sintang 1 orang," kata Harisson di Pontianak, Kamis.
Baca juga: Jumlah ODP terkait COVID-19 bertambah, Sintang masih yang terbanyak
Dia menjelaskan, penambahan satu orang PDP yang dirawat di RSUD Soedarso ini adalah Wanita berusia 59 Tahun warga Pontiana. Yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan ke Sarawak pada Tanggal 10 Maret 2020 untuk berobat Asma.
"Kemudian, yang bersangkutan pada Tanggal 15 Maret 2020 pulang ke Pontianak, via Entikong. Mulai dirawat 18 Maret di Soedarso dan setelah di tes, mengalami gejala Covid-19," tuturnya.
"Pasien Dalam Pengawasan tersebut dengan keluhan batu, pilek demam dengan hasil pemeriksaan Rontgen Asma dan Pneumonia. Saat ini dirawat di isolasi gedung baru RS dr Soedarso sehingga hingga hari ini yang kita isolasi ada 10 orang PDP," katanya.
Harisson menjelaskan, PDP merupakan pasein yang masih dalam pengawasan dimana yang bersangkutan masih belum dinyatakan positif Corona, karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, dimana spesimen dari para pasien ini masih menunggu kepastian.
Baca juga: Polda Kalbar turunkan sebanyak 456 personel pada operasi kontingensi COVID-19
Untuk kesekian kalinya Harisson mengimbau kepada masyarakat yang mengalami gejala Pneumonia untuk segera memeriksakan kondisinya dan jangan menunggu terlalu lama, terlebih bagi masyarakat yang memiliki riwayat pernah melakukan perjalanan ke luar negeri atau pernah berinteraksi dengan pasien yang diduga terpapar Covid-19 tersebut agar jujur memberikan keterangan kepada petugas kesehatan.
"Jangan nanti sudah timbul gejala yang memauki fase lebih dari 5 hari baru melapor dan memeriksakan kesehtannya. Karena jika ditangani sejak dini, tentu potensi untuk sembuh bisa lebih besar," kata Harisson.
Dirinya juga mengimbau agar masyarakat untuk tetap menjalankan pokla hidup sehat, makan yang berserat dan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta selalu cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir setelah melakukan pekerjaan dan saat akan makan.
"Yang paling penting adalah tetap berada di dalam rumah dan sementara ini hindari interaksi di keramaian," tuturnya.
Baca juga: 284 warga Kalbar masuk daftar ODP, terbanyak di Sintang
Baca juga: Sutarmidji tetapkan Kalbar status KLB untuk tanggulangi Covid-19
Baca juga: Kalbar ajukan pengadaan Laboratorium Spesimen Covid-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Sampai Kamis pagi ini, jumlah PDP yang ada di Kalbar menjadi 10 orang, dan tersebar beberapa rumah sakit yang ada di Kalbar, diantaranya RSUD dr Soedarso Pontianak 4 orang, RSUD Abdul Azis Singkawang 2 orang, RSUD Pemangkat 1 orang, RSUD Sambas 2 orang dan RSUD Ade Moh Djoen Sintang 1 orang," kata Harisson di Pontianak, Kamis.
Baca juga: Jumlah ODP terkait COVID-19 bertambah, Sintang masih yang terbanyak
Dia menjelaskan, penambahan satu orang PDP yang dirawat di RSUD Soedarso ini adalah Wanita berusia 59 Tahun warga Pontiana. Yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan ke Sarawak pada Tanggal 10 Maret 2020 untuk berobat Asma.
"Kemudian, yang bersangkutan pada Tanggal 15 Maret 2020 pulang ke Pontianak, via Entikong. Mulai dirawat 18 Maret di Soedarso dan setelah di tes, mengalami gejala Covid-19," tuturnya.
"Pasien Dalam Pengawasan tersebut dengan keluhan batu, pilek demam dengan hasil pemeriksaan Rontgen Asma dan Pneumonia. Saat ini dirawat di isolasi gedung baru RS dr Soedarso sehingga hingga hari ini yang kita isolasi ada 10 orang PDP," katanya.
Harisson menjelaskan, PDP merupakan pasein yang masih dalam pengawasan dimana yang bersangkutan masih belum dinyatakan positif Corona, karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, dimana spesimen dari para pasien ini masih menunggu kepastian.
Baca juga: Polda Kalbar turunkan sebanyak 456 personel pada operasi kontingensi COVID-19
Untuk kesekian kalinya Harisson mengimbau kepada masyarakat yang mengalami gejala Pneumonia untuk segera memeriksakan kondisinya dan jangan menunggu terlalu lama, terlebih bagi masyarakat yang memiliki riwayat pernah melakukan perjalanan ke luar negeri atau pernah berinteraksi dengan pasien yang diduga terpapar Covid-19 tersebut agar jujur memberikan keterangan kepada petugas kesehatan.
"Jangan nanti sudah timbul gejala yang memauki fase lebih dari 5 hari baru melapor dan memeriksakan kesehtannya. Karena jika ditangani sejak dini, tentu potensi untuk sembuh bisa lebih besar," kata Harisson.
Dirinya juga mengimbau agar masyarakat untuk tetap menjalankan pokla hidup sehat, makan yang berserat dan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta selalu cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir setelah melakukan pekerjaan dan saat akan makan.
"Yang paling penting adalah tetap berada di dalam rumah dan sementara ini hindari interaksi di keramaian," tuturnya.
Baca juga: 284 warga Kalbar masuk daftar ODP, terbanyak di Sintang
Baca juga: Sutarmidji tetapkan Kalbar status KLB untuk tanggulangi Covid-19
Baca juga: Kalbar ajukan pengadaan Laboratorium Spesimen Covid-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020