Pemain Barcelona dilaporkan siap menerima pemotongan gaji di tengah penangguhan kompetisi sepak bola di Spanyol dan Eropa karena pandemi COVID-19.
Lansiran Diario AS, Senin WIB, menyebut Presiden Barcelona Josep Bartomeu akan segera melakukan pembicaraan dengan perwakilan pemain, tetapi para pengisi ruang ganti Nou Camp menyadari kondisi sulit yang dihadapi bukan hanya Las Blaugranas tetapi banyak klub sepak bola di Eropa tersebut.
Keuangan Barcelona bukan saja terdampak karena terhentinya pemasukan dari uang penjualan tiket pertandingan maupun hak siar, tetapi juga karena penerapan karantina wilayah oleh pemerintah Spanyol praktis membuat penerimaan dari sektor bisnis lainnya.
Barcelona kehilangan pos pendapatan dari sekolah sepak bola mereka yang tersebar di seluruh dunia, pos penerimaan dari sponsor ataupun penjualan dari toko resmi dan museum mereka yang ditutup karena karantina wilayah.
Pembicaraan antara pihak manajemen dan pemain saat ini masih di tahapan awal, tetapi besar kemungkinan akan berjalan mulus.
Terlebih, pada musim panas lalu bek berpengalaman Gerard Pique sempat menyatakan siap potong gaji demi mendatangkan kembali Neymar dari Paris Saint-Germain, meski akhirnya hal itu tidak terwujud.
Selain mempertimbangkan kelangsungan para pekerjanya, Barcelona juga harus mempersiapkan dana patungan yang tengah dirintis asosiasi klub Eropa (ECA) untuk membantu finansial klub-klub yang paling terdampak COVID-19 maupun langkah nyata melawan pandemi tersebut.
Perkara dana solidaritas itu baru akan diputuskan lebih lanjut dalam telekonferensi ECA yang bakal dilangsungkan Senin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Lansiran Diario AS, Senin WIB, menyebut Presiden Barcelona Josep Bartomeu akan segera melakukan pembicaraan dengan perwakilan pemain, tetapi para pengisi ruang ganti Nou Camp menyadari kondisi sulit yang dihadapi bukan hanya Las Blaugranas tetapi banyak klub sepak bola di Eropa tersebut.
Keuangan Barcelona bukan saja terdampak karena terhentinya pemasukan dari uang penjualan tiket pertandingan maupun hak siar, tetapi juga karena penerapan karantina wilayah oleh pemerintah Spanyol praktis membuat penerimaan dari sektor bisnis lainnya.
Barcelona kehilangan pos pendapatan dari sekolah sepak bola mereka yang tersebar di seluruh dunia, pos penerimaan dari sponsor ataupun penjualan dari toko resmi dan museum mereka yang ditutup karena karantina wilayah.
Pembicaraan antara pihak manajemen dan pemain saat ini masih di tahapan awal, tetapi besar kemungkinan akan berjalan mulus.
Terlebih, pada musim panas lalu bek berpengalaman Gerard Pique sempat menyatakan siap potong gaji demi mendatangkan kembali Neymar dari Paris Saint-Germain, meski akhirnya hal itu tidak terwujud.
Selain mempertimbangkan kelangsungan para pekerjanya, Barcelona juga harus mempersiapkan dana patungan yang tengah dirintis asosiasi klub Eropa (ECA) untuk membantu finansial klub-klub yang paling terdampak COVID-19 maupun langkah nyata melawan pandemi tersebut.
Perkara dana solidaritas itu baru akan diputuskan lebih lanjut dalam telekonferensi ECA yang bakal dilangsungkan Senin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020