Tujuh pasien positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Papua dinyatakan sembuh dan boleh pulang.

"Hari ini, tujuh pasien terpapar COVID-19 yang masuk dan dirawat di RSUD Jayapura pada dua minggu lalu, semuanya sembuh. Tujuh pasien positif corona ini dinyatakan sehat dan sembuh total dan boleh pulang," kata Direktur RSUD Jayapura drg Aloysius Giyai di Jayapura, Selasa.

Baca juga: Pertambahan kasus baru COVID-19 menurun dan pasien sembuh jadi 747 orang

Pihak manajemen RSUD Jayapura sudah memulangkan tujuh pasien ini pada Senin (20/4) siang.

Menurut dia, ada delapan orang yang sembuh namun masih tersisa satu orang, tiga hari lalu satu orang itu sudah negatif namun setelah dikonfirmasi kembali lagi masih positif sehingga belum bisa dipulangkan.

Baca juga: Pemerintah perpanjang WFH ASN hingga 13 Mei

"Jadi, kami coba ambil slot lagi untuk dikonfirmasi guna memastikan lagi apakah satu pasien ini masih positif atau negatif. Pasien itu kondisinya sehat, tidak parah," ujarnya.

"Pasien positif yang dirawat di RSUD Jayapura ini delapan positif corona dan dua orang masuk kategori PDP," ujarnya.

Baca juga: Pasien sembuh terus bertambah dan total 6.575 positif COVID-19

Tujuh pasien ini, kata dia, awal masuk memang mereka sangat parah dan memang dipasang oksigen, tetapi setelah ditangani beberapa hari kemudian membaik dan sembuh.

Menurut dia, sebenarnya pasien positif COVID-19 yang dirawat di RSUD Jayapura sampai sembuh sebanyak 11 orang, minggu lalu tiga orang sudah dipulangkan, tiga pasien itu dua pasien masuk status pasien dalam pemantauan (PDP) dan satu positif corona.

"Saya memberikan apresiasi kepada tim medis dan perawat yang merawat mereka. Sungguh nyata mereka kerja 24 jam di ruang isolasi, membangun komunikasi yang baik, instruksi saya sebagai pimpinan mereka menjakankannya dengan sungguh-sungguh," katanya.

Aloysius mengajak para medis melayani dengan hati, mari bangun komunikasi yang baik dengan pasien yang dinyatakan positif virus corona, hindari kata-kata sandra bagi pasien, apalagi stigma apalagi menakutkan.

"Kata-kata menakutkan, tersandra tidak boleh, beri hal-hal yang positif kepada pasien dan hal ini terbukti," tambah dia.

Baca juga: Hasil rapid test 196 warga Kalbar reaktif COVID-19
 

Pewarta: Musa Abubar

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020