Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Kalbar, Tenny Calvenny Soriton bersama Kabid Adpin BKKBN Kalbar, Muslihat melakukan monitoring langsung pelayanan KB di Kabupaten Mempawah. Selain melihat langsung pelayanan KB di Fasilitas Kesehatan (Faskes), rombongan Kaper BKKBN Kalbar juga meninjau ke gudang penyimpanan persediaan alat kontrasepsi bagi Kabupaten Mempawah ditengah merebaknya COVID-19 saat ini.

"Hasil pamtau dan hasil koordinasi saya tadi dengan kepala dinas, kemudian setelah saya melihat pelayanan KB kesehatan di Kabupaten Mempawah ini tetap bisa berjalan. Semua pelayanan kesehatan dan KB dilakukan dengan standar pelayanan COVID-19. Semua pelayanan di Faskes yang kami lihat tadi sudah sesuai dengan prosedur yaitu para tenaga kesehatan mengunakan Alat Pelindung Diri (APD)," kata Kaper BKKBN Kalbar, Tenny C Soriton, Jumat.

Dikatakanya, seperti pelayanan KB di salah satu Puskesmas di Mempawah. Dimana petugas medis atau para bidannya telah mengunakan APD. Kemudian penerapan social distancing dan physical distancing tetap diberlakukan di setiap Puskesmas. Termasuk kepada pengaturan ruang tunggu bagi para aseptor dengan cara menjaga jarak demi memcegah merebaknya penyebaran COVID-19.

"Selain itu kami juga telah melakukan antisipasi kemungkinan meningkatnya kehamilan yang akan dibarengi meningkat juga angka kelahiran (baby boom). Hal itu tentu akibat pekerja dari rumah atau work from home (wfh) selama pandemi COVID-19. Makanya kami terus memantau dan terus memonitoring ketersediaan alat kontrasepsi KB yang memang harus selalu tersedia," kata Tenny.

Terkait hal ini pula kata Tenny, BKKBN Kalbar telah menyurati setiap kabupaten/kota di Kalbar ini untuk bagaimana persediaan alat kontrasepsi di Faskes masing-masing harus tetap dijaga ketersediaanya dan jangan sampai stok alat kontrasepsi kosong, baik di Puskesmas induk maupun di Puskesmas Pembantu.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan para kepala dinas atau SKPD KB untuk melakukan jemput bola pelayanan, khusus  untuk pil KB. Kami usahankan para PLKB mendata pasangan usia subur atau aseptor yang ada. Kemudian melakukan koordinasi tenaga kesehatan atau bidan untuk mengantar langsung alat kontrasepsi pil maupun kondom ke rumah para peserta KB ulangan," katanya.

Kaper BKKBN Kalbar, Tenny C Soriton menambahkan kegiatan monitoring seperti ini akan terus dilakukan. 

"Selain untuk memastikan ketersediaan alat kontrasepsi, monitoring itu juga untuk memastikan standar pelayanan KB yang disesuaikan pengunaan standar keamanan dimasa pandemi COVID-19 guna memutuskan rantai penyebaranya," kata Tenny.


 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020