Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo meminta seluruh masyarakat setempat memahami normal baru, di mana mereka bisa beraktivitas seperti biasa, namun tetap menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penularan virus corona jenis baru (COVID-19).
"Kenormalan baru adalah keadaan normal yang baru, yang tidak sama dengan kehidupan normal seperti sebelum adanya COVID-19. Ini sepertinya banyak yang kurang dipahami oleh masyarakat," kata dia di Sungai Raya, Kamis.
Ia mengemukakan normal baru keadaan di mana setiap orang harus membiasakan diri dengan kebiasaan baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan, yakni adaptasi.
"Sebagian masyarakat mengartikan 'new normal' (normal baru) dengan sedikit berbeda. Mereka beranggapan 'new normal' adalah keadaan di mana kondisi sudah normal, padahal tidak. Makanya akan saya gunakan bahasa-bahasa rakyat agar masyarakat lebih mudah memahaminya," tuturnya.
Sujiwo mengatakan tatanan normal baru perlu disosialisasikan secara lebih masif agar masyarakat tidak keliru menafsirkan istilah tersebut.
Jika tidak dilakukan sosialisasi, dirinya khawatir masyarakat akan mengira pandemi COVID-19 telah berakhir sehingga mulai mengabaikan instruksi pemerintah terkait dengan penerapan protokol kesehatan.
"'New normal' adalah di mana kita akan melakukan pola, gaya, dan kebiasaan hidup baru yang dulu belum pernah kita terapkan. Sekarang kita sudah memasuki era baru. Dulunya tidak pernah, sekarang kita lakukan. Karenanya semua pemangku kepentingan harus berupaya keras untuk menyampaikan bahasa ini kepada masyarakat," paparnya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk memahami dengan baik norma baru guna menghindari potensi risiko tertular virus tersebut.
Menurut dia, jika tidak ada sosialisasi secara masif tentang normal baru bukan tidak mungkin akan terjadi lonjakan jumlah pasien positif COVID-19.
"Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, mari seluruh pemangku kepentingan untuk terus menyebarluaskan informasi terkait penerapan kenormalan baru ini kepada masyarakat luas," katanya.
Baca juga: Bupati Muda: Masyarakat harus lebih produktif dengan Normal Baru
Baca juga: "Kakap Explore", rekomendasi berwisata saat "new normal"
Baca juga: Kubu Raya siap jalankan keadaan "new normal"
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kenormalan baru adalah keadaan normal yang baru, yang tidak sama dengan kehidupan normal seperti sebelum adanya COVID-19. Ini sepertinya banyak yang kurang dipahami oleh masyarakat," kata dia di Sungai Raya, Kamis.
Ia mengemukakan normal baru keadaan di mana setiap orang harus membiasakan diri dengan kebiasaan baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan, yakni adaptasi.
"Sebagian masyarakat mengartikan 'new normal' (normal baru) dengan sedikit berbeda. Mereka beranggapan 'new normal' adalah keadaan di mana kondisi sudah normal, padahal tidak. Makanya akan saya gunakan bahasa-bahasa rakyat agar masyarakat lebih mudah memahaminya," tuturnya.
Sujiwo mengatakan tatanan normal baru perlu disosialisasikan secara lebih masif agar masyarakat tidak keliru menafsirkan istilah tersebut.
Jika tidak dilakukan sosialisasi, dirinya khawatir masyarakat akan mengira pandemi COVID-19 telah berakhir sehingga mulai mengabaikan instruksi pemerintah terkait dengan penerapan protokol kesehatan.
"'New normal' adalah di mana kita akan melakukan pola, gaya, dan kebiasaan hidup baru yang dulu belum pernah kita terapkan. Sekarang kita sudah memasuki era baru. Dulunya tidak pernah, sekarang kita lakukan. Karenanya semua pemangku kepentingan harus berupaya keras untuk menyampaikan bahasa ini kepada masyarakat," paparnya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk memahami dengan baik norma baru guna menghindari potensi risiko tertular virus tersebut.
Menurut dia, jika tidak ada sosialisasi secara masif tentang normal baru bukan tidak mungkin akan terjadi lonjakan jumlah pasien positif COVID-19.
"Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, mari seluruh pemangku kepentingan untuk terus menyebarluaskan informasi terkait penerapan kenormalan baru ini kepada masyarakat luas," katanya.
Baca juga: Bupati Muda: Masyarakat harus lebih produktif dengan Normal Baru
Baca juga: "Kakap Explore", rekomendasi berwisata saat "new normal"
Baca juga: Kubu Raya siap jalankan keadaan "new normal"
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020