Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad melaksanakan pertemuan dengan para tokoh pemuda di Kalimantan Barat,
dalam rangka menuju penerapan tatanan normal baru atau New Normal di wilayah Kalbar.
"Pertemuan sekaligus sebagai ajang untuk silaturahim ini dihadiri oleh berbagai tokoh dari organisasi kepemudaan yang ada di Kalbar," kata Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad di Sungai Raya, Kamis.
Ia menjelaskan, pertemuan dengan para tokoh pemuda di Kalbar itu dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan penegakan disiplin protokol kesehatan yang akan dilaksanakan oleh TNI-Polri bersama komponen masyarakat lainnya.
Disebutkan Pangdam, komponen masyarakat yang dilibatkan dalam Satgas pendisiplinan masyarakat nantinya akan dibekali keterampilan dan pengetahuan, sehingga nanti pada saat bertugas mereka tidak ada kendala dan satu irama dengan TNI-Polri.
"Hal ini kami maksudkan agar mereka yang terlibat dalam penerapan New Normal itu, mengerti serta paham tentang apa-apa yang harus dilakukan selama bertugas," katanya.
Dia mengatakan, keputusan penerapan New Normal ada pada pemerintah, berdasarkan kajian, saran dan masukan dari beberapa pakar seperti pakar epidemiologi, pakar kesehatan hingga melibatkan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama. "Kita tunggu saja keputusannya kapan," katanya.
Pangdam XII/Tpr menambahkan, dalam rangka menunjang New Normal serta dalam rangka menekan laju dari penyebaran COVID-19 di Kalbar, sementara TNI-Polri akan melakukan pendisiplinan masyarakat, dengan tujuan agar supaya masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang akan diterapkan.
Menurut Jenderal bintang dua itu, mendisiplinkan masyarakat menurutnya merupakan tantangan, karena untuk merubah kebiasaan pengunjung di pasar, tempat-tempat umum dan tempat publik ini perlu diberikan edukasi terus menerus, yang memang itu bagian dari kultur masyarakat.
"Itu tidak akan menjadikan kita semua menyerah, dan itu akan dilakukan terus menerus. Sementara kami juga akan berikan masukan-masukan kepada tim," katanya.
Ia juga mengatakan, saat sekarang ini semua dinas sedang melaksanakan penyiapan-penyiapan menghadapi New Normal. Semuanya akan diatur untuk bagaimana selalu jaga jarak, ketersediaan alat-alat cuci tangan, melakukan cek suhu tubuh dan penggunaan masker itu akan dilakukan di semua tempat, termasuk juga pembatasan ruangan apabila disitu merupakan tempat pertemuan publik.
New normal ini lanjutnya, bukan berarti sudah merdeka atau sudah bebas dari COVID-19. "New Normal itu kehidupan baru, bagaimana kita tetap siap, siaga dan waspada terhadap COVID-19, dan, bagaimana kita bekerja seperti biasa dengan melakukan perubahan perilaku hidup kenormalan baru," katanya.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan seperti membiasakan etika menggunakan masker, membawa hand sanitizer atau sabun dan selalu jaga jarak yang semuanya itu akan diatur oleh pemerintah.
"Yang penting saat ini adalah masyarakat secara kesadaran memiliki peran serta yang tinggi berdisiplin agar nanti pada saat diberlakukan new normal kita semua sudah siap," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
dalam rangka menuju penerapan tatanan normal baru atau New Normal di wilayah Kalbar.
"Pertemuan sekaligus sebagai ajang untuk silaturahim ini dihadiri oleh berbagai tokoh dari organisasi kepemudaan yang ada di Kalbar," kata Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad di Sungai Raya, Kamis.
Ia menjelaskan, pertemuan dengan para tokoh pemuda di Kalbar itu dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan penegakan disiplin protokol kesehatan yang akan dilaksanakan oleh TNI-Polri bersama komponen masyarakat lainnya.
Disebutkan Pangdam, komponen masyarakat yang dilibatkan dalam Satgas pendisiplinan masyarakat nantinya akan dibekali keterampilan dan pengetahuan, sehingga nanti pada saat bertugas mereka tidak ada kendala dan satu irama dengan TNI-Polri.
"Hal ini kami maksudkan agar mereka yang terlibat dalam penerapan New Normal itu, mengerti serta paham tentang apa-apa yang harus dilakukan selama bertugas," katanya.
Dia mengatakan, keputusan penerapan New Normal ada pada pemerintah, berdasarkan kajian, saran dan masukan dari beberapa pakar seperti pakar epidemiologi, pakar kesehatan hingga melibatkan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama. "Kita tunggu saja keputusannya kapan," katanya.
Pangdam XII/Tpr menambahkan, dalam rangka menunjang New Normal serta dalam rangka menekan laju dari penyebaran COVID-19 di Kalbar, sementara TNI-Polri akan melakukan pendisiplinan masyarakat, dengan tujuan agar supaya masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang akan diterapkan.
Menurut Jenderal bintang dua itu, mendisiplinkan masyarakat menurutnya merupakan tantangan, karena untuk merubah kebiasaan pengunjung di pasar, tempat-tempat umum dan tempat publik ini perlu diberikan edukasi terus menerus, yang memang itu bagian dari kultur masyarakat.
"Itu tidak akan menjadikan kita semua menyerah, dan itu akan dilakukan terus menerus. Sementara kami juga akan berikan masukan-masukan kepada tim," katanya.
Ia juga mengatakan, saat sekarang ini semua dinas sedang melaksanakan penyiapan-penyiapan menghadapi New Normal. Semuanya akan diatur untuk bagaimana selalu jaga jarak, ketersediaan alat-alat cuci tangan, melakukan cek suhu tubuh dan penggunaan masker itu akan dilakukan di semua tempat, termasuk juga pembatasan ruangan apabila disitu merupakan tempat pertemuan publik.
New normal ini lanjutnya, bukan berarti sudah merdeka atau sudah bebas dari COVID-19. "New Normal itu kehidupan baru, bagaimana kita tetap siap, siaga dan waspada terhadap COVID-19, dan, bagaimana kita bekerja seperti biasa dengan melakukan perubahan perilaku hidup kenormalan baru," katanya.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan seperti membiasakan etika menggunakan masker, membawa hand sanitizer atau sabun dan selalu jaga jarak yang semuanya itu akan diatur oleh pemerintah.
"Yang penting saat ini adalah masyarakat secara kesadaran memiliki peran serta yang tinggi berdisiplin agar nanti pada saat diberlakukan new normal kita semua sudah siap," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020