Pontianak (ANTARA) - Festival Film Pendek Pelajar Khatulistiwa 2020 yang digelar Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Kalbar dengan tema "New Normal" yang diperuntukkan bagi pelajar Kalbar saat ini diikuti 43 peserta.
“Antusias pelajar untuk mengikuti festival ini sangat tinggi dan terbukti sudah 43 yang mendaftar dan terdapat 10 di antaranya sudah melakukan regirstrasi ulang,” ujar Sekretaris Panitia, Firza Hasan di Pontianak, Kamis.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya sendiri telah melakukan kunjungan ke berbagai kota untuk mensosialisasikan kegiatan tersebut seperti ke Singkawang, Sintang, Sanggau, Ketapang dan lainnya. Kota-kota lainnya akan menyusul untuk disambangi.
“Batas pengiriman karya sendiri baru akan ditutup hingga akhir September 2020 ini. Kemungkinan peserta bisa saja bertambah,” katanya.
Ia menyebutkan kategori peserta dari lomba dibagi menjadi dua yaitu tingkat SMA dan SMP. Sedangkan kategori pemenang mencakup film terbaik, sutradara terbaik, penulis naskah terbaik, pemeran utama terbaik, dan pemenang favorit.
Pihaknya sudah menentukan juri yang memiliki kompetensi di bidangnya, seperti para film maker, budayawan, jurnalis dan lainnya. Juri tersebut di antaranya Mafitrza, Uray Muhammad Akil Wasa, Kelik Brastyant, Aristono, dan Pradono.
“Kembali, dalam kompetisi ini para peserta mengusung tema new normal, di antaranya edukasi protokol kesehatan dan lain sebagainya. Namun penyisipan potensi pariwisata, budaya dan pendidikan akan menjadi perhatian juri,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua P3I Kalbar, Zulfydar Zaidar Mochtar menyebutkan bahwa lomba digelar bertujuan untuk memicu kreatifitas dan menjadi ajang mengasah potensi anak muda atau pelajar di Kalbar.
“Prestasi para sineas dari Kalbar juga sudah diakui dengan banyaknya prestasi yang diraih. Tentu harus ditingkatkan dan dibina. Salah satunya adalah pembinaan sejak dini di usia pelajar ini,” katanya.
Menurutnya, rencananya akan digelar rutin setiap tahun ini dapat mengasah kreativitas para pemuda Kalbar.
“Akan tiap tahun digelar, dan menjadi percontohan bagi lomba video pendek yang diadakan P3I di daerah lain. Kita juga sudah mendapatkan piala bergilir yang diberikan oleh Wali Kota Pontianak,” kata Anggota DPRD Kota Pontianak ini.
Selain itu, pihaknya juga sedang menjajaki kerjasama dengan pihak XXI agar bisa memutarkan kompilasi film-film pendek karya peserta. Hal ini untuk memicu semangat para peserta dan menggairahkan sektor ekonomi kreatif, terutama di bidang videografi di Kalbar.
“Bagi para pemenang selain mendapatkan uang pembinaan jutaan rupiah dan tropi, panitia juga memberikan beasiswa pelatihan penggarapan sebuah film,” jelas dia.
Ia berharap para guru pembina dan kepala sekolah memberikan bimbingan dan mengarahkan untuk menghasilkan karya terbaik untuk dikompetisikan pada waktunya.
"Jangan lupa saat pengambilan gambar, syuting untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pesannya.