Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, ada penambahan 2 kasus baru COVID-19 dan satu pasien sembuh sekaligus menunjukkan telah terjadi transmisi lokal virus di Kabupaten Sintang.
"Berdasarkan hasil swab yang keluar pada Jumat (12/6), ada tambahan dua kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sintang dari orang tanpa gejala (OTG) yang sudah menjalani isolasi mandiri ketat," kata Jarot.
Ia menjelaskan, kasus positif COVID-19 yakni, pria 68 tahun, OTG 251 yang sudah menjalani isolasi mandiri di Mess Diklat BKPSDM Komplek Gedung Serbaguna Sintang. Masuk dalam cluster perbatasan, asal Desa Sungai Bugau, Kecamatan Ketungau Hulu, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bekerja di Malaysia.
“Jadi yang bersangkutan terkonfirmasi positif COVID-19, kita sebut terkonfirmasi 13,” kata Jarot.
Ia menjelaskan, riwayat terkonfirmasi 13 positif COVID-19 pulang dari Sriaman, Malaysia 22 Mei lalu, diantar oleh majikannya ke perbatasan. Kemudian yang bersangkutan pulang melalui jalur tikus yang ada di Sungai Kelik, Ketungau Hulu, masuk ke Indonesia dan ditangani petugas Pamtas serta gugus tugas COVID-19 Ketungau Hulu.
Selanjutnya diantar langsung ke Merakai untuk rapid test di Puskesmas Merakai, Ketungau Tengah, yang hasilnya reaktif. Orang yang bersangkutan saat itu langsung dikirim ke Sintang masuk ruang isolasi mandiri di Mess Diklat BKPSDM Komplek Gedung Serbaguna Sintang selama 16 hari.
“Kita pindahkan ke ruang isolasi mandiri ketat di ruang rawat inap RSUD Rujukan Ade M Djoen Sintang untuk mendapat perawatan medis atau tindakan klinis lebih lanjut dan terapi dari dokter," terang Jarot.
Kemudian lanjut Jarot, yang kedua merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) 227, pria 31 tahun, asal Desa Rarai Kecamatan Sungai Tebelian. Bersangkutan sudah menjalani rapid test sejak 18 Mei lalu dan menjalani isolasi mandiri di rumahnya hampir satu bulan di bawah pengawasan gugus tugas setempat.
Hasil swabnya terkonfirmasi positif COVID-19, di sebut konfirmasi 14. Bersangkutan merupakan cluster Magetan, tapi dari lini kedua atau tetangga dari konfirmasi 5 yakni Dwi Uci Aprianseno yang sudah dinyatakan sembuh beberapa hari kemarin.
Menurut dia, yang terjadi di Desa Rarai tersebut menunjukkan transmisi lokal sudah terjadi di Kabupaten Sintang. Ia meminta masyarakat untuk tidak lengah apalagi akan menuju new normal atau kenormalan baru, sehingga harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah ada.
Ia mengungkapkan, total kasus konfirmasi positif ada 14 orang. Tiga orang sudah dinyatakan sembuh dari cluster Megetan, sehingga yang terkonfirmasi positif yang masih menjalani perawatan ada 11 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Berdasarkan hasil swab yang keluar pada Jumat (12/6), ada tambahan dua kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sintang dari orang tanpa gejala (OTG) yang sudah menjalani isolasi mandiri ketat," kata Jarot.
Ia menjelaskan, kasus positif COVID-19 yakni, pria 68 tahun, OTG 251 yang sudah menjalani isolasi mandiri di Mess Diklat BKPSDM Komplek Gedung Serbaguna Sintang. Masuk dalam cluster perbatasan, asal Desa Sungai Bugau, Kecamatan Ketungau Hulu, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bekerja di Malaysia.
“Jadi yang bersangkutan terkonfirmasi positif COVID-19, kita sebut terkonfirmasi 13,” kata Jarot.
Ia menjelaskan, riwayat terkonfirmasi 13 positif COVID-19 pulang dari Sriaman, Malaysia 22 Mei lalu, diantar oleh majikannya ke perbatasan. Kemudian yang bersangkutan pulang melalui jalur tikus yang ada di Sungai Kelik, Ketungau Hulu, masuk ke Indonesia dan ditangani petugas Pamtas serta gugus tugas COVID-19 Ketungau Hulu.
Selanjutnya diantar langsung ke Merakai untuk rapid test di Puskesmas Merakai, Ketungau Tengah, yang hasilnya reaktif. Orang yang bersangkutan saat itu langsung dikirim ke Sintang masuk ruang isolasi mandiri di Mess Diklat BKPSDM Komplek Gedung Serbaguna Sintang selama 16 hari.
“Kita pindahkan ke ruang isolasi mandiri ketat di ruang rawat inap RSUD Rujukan Ade M Djoen Sintang untuk mendapat perawatan medis atau tindakan klinis lebih lanjut dan terapi dari dokter," terang Jarot.
Kemudian lanjut Jarot, yang kedua merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) 227, pria 31 tahun, asal Desa Rarai Kecamatan Sungai Tebelian. Bersangkutan sudah menjalani rapid test sejak 18 Mei lalu dan menjalani isolasi mandiri di rumahnya hampir satu bulan di bawah pengawasan gugus tugas setempat.
Hasil swabnya terkonfirmasi positif COVID-19, di sebut konfirmasi 14. Bersangkutan merupakan cluster Magetan, tapi dari lini kedua atau tetangga dari konfirmasi 5 yakni Dwi Uci Aprianseno yang sudah dinyatakan sembuh beberapa hari kemarin.
Menurut dia, yang terjadi di Desa Rarai tersebut menunjukkan transmisi lokal sudah terjadi di Kabupaten Sintang. Ia meminta masyarakat untuk tidak lengah apalagi akan menuju new normal atau kenormalan baru, sehingga harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah ada.
Ia mengungkapkan, total kasus konfirmasi positif ada 14 orang. Tiga orang sudah dinyatakan sembuh dari cluster Megetan, sehingga yang terkonfirmasi positif yang masih menjalani perawatan ada 11 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020