Bupati Kayong Utara, Kalimantan Barat, Citra Duani bersama Tim Ekspedisi Karimata mensosialisasikan objek pariwisata Karimata berbasis masyarakat di Desa Padang, Kecamatan Kepulauan Karimata.
"Kita akan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan di lokasi objek wisata. Ini sebuah inovasi baru yang kita tawarkan dalam pengelolaan Cagar Alam di Karimata, yaitu melalui konsep pengelolaan cagar alam sebagai destinasi penelitian berbasis masyarakat tanpa mengurangi fungsi pokoknya sebagai kawasan konservasi," ujarnya saat dihubungi di Kayong Utara, Selasa.
Dibentuknya Desa Sadar Wisata, dan komunitas relawan yang cinta pariwisata (Genpi) di setiap desa di Karimata merupakan suatu langkah yang tepat bagi pemerintah daerah untuk memanfaatkan pariwisata yang ada di wilayah tersebut.
"Fokus kami adalah di Sukadana dan Karimata untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Tim Ekspedisi Karimata bersama dinas Pariwisata ini lah yang melakukan pemetaan objek wisata baru dan membuat regulasi bagi para pengunjung," ucapnya.
Untuk menggali potensi pariwisata di Kabupaten Kayong Utara, Bupati menggandeng lokal yang telah berkeliling ke- 75 negara, Eko Wahyudi untuk menjadi ketua tim Ekspedisi Karimata. Pengalamannya di banyak negara, dirasa Citra perlu mendapat masukkannya dalam hal destinasi Wisata.
"Mau dijadikan apa, dan mau dibuat seperti apa. Kita memerlukan masukan masukan dari para traveler yang telah berkunjung ke banyak tempat di dunia. Target kita adalah mendatangkan banyak pengunjung dan turis sehingga ekonomi masyarakat pun menjadi meningkat," ungkapnya.
Lebih lanjut tentang sosialisasi objek wisata, dan sekaligus penayangan video klip pemetaan oleh tim ekspedisi, Citra berharap masyarakat dapat mempersiapkan diri menjadi pelaku wisata dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga ekosistem laut di Karimata.
"Apapun hasil dari kegiatan ini akan kami tindak lanjuti. Kami akan membuka paket paket wisata bagi para pelancong domestik maupun internasional. Untuk itu masyarakat harus bersiap siap. Menjaga kebersihan lingkungan, menjaga keramahan kepada para pengunjung, membuat home stay dan segala fasilitas yang ada," kata Citra.
Selanjutnya, Ketua Tim Ekspedisi Karimata, Eko Wahyudi dalam laporannya selama 2 minggu mengelilingi Karimata menyampaikan bahwa Karimata tidak kalah dengan destinasi wisata dunia lainnya. Bahkan ia meyakini jika Karimata dibuka, akan menjadi buruan para wisatawan.
"Gugusan pulaunya sangat eksotis jika saya bayangkan seperti di Filipina dan Raja Ampat, hamparan pasir putih, air lautnya 3 warna. Bagi masyarakat disini mungkin itu biasa, tapi ini surganya bagi para pelancong,"ucapnya.
Letak Kepulauan Karimata yang tidak jauh dari ibu kota Indonesia. Eko memprediksikan bahwa Karimata bisa menjadi tujuan alternatif bagi wisatawan setelah mengunjungi Bali dan Lombok.
"Mungkin orang mulai bosan dengan Bali dan Lombok, terlalu ramai, sedangkan Untuk ke Raja Ampat biaya besar. Pulau Karimata memang dapat menjadi pilihan. Sudah saatnya Kayong Utara menawarkan potensinya," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kita akan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan di lokasi objek wisata. Ini sebuah inovasi baru yang kita tawarkan dalam pengelolaan Cagar Alam di Karimata, yaitu melalui konsep pengelolaan cagar alam sebagai destinasi penelitian berbasis masyarakat tanpa mengurangi fungsi pokoknya sebagai kawasan konservasi," ujarnya saat dihubungi di Kayong Utara, Selasa.
Dibentuknya Desa Sadar Wisata, dan komunitas relawan yang cinta pariwisata (Genpi) di setiap desa di Karimata merupakan suatu langkah yang tepat bagi pemerintah daerah untuk memanfaatkan pariwisata yang ada di wilayah tersebut.
"Fokus kami adalah di Sukadana dan Karimata untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Tim Ekspedisi Karimata bersama dinas Pariwisata ini lah yang melakukan pemetaan objek wisata baru dan membuat regulasi bagi para pengunjung," ucapnya.
Untuk menggali potensi pariwisata di Kabupaten Kayong Utara, Bupati menggandeng lokal yang telah berkeliling ke- 75 negara, Eko Wahyudi untuk menjadi ketua tim Ekspedisi Karimata. Pengalamannya di banyak negara, dirasa Citra perlu mendapat masukkannya dalam hal destinasi Wisata.
"Mau dijadikan apa, dan mau dibuat seperti apa. Kita memerlukan masukan masukan dari para traveler yang telah berkunjung ke banyak tempat di dunia. Target kita adalah mendatangkan banyak pengunjung dan turis sehingga ekonomi masyarakat pun menjadi meningkat," ungkapnya.
Lebih lanjut tentang sosialisasi objek wisata, dan sekaligus penayangan video klip pemetaan oleh tim ekspedisi, Citra berharap masyarakat dapat mempersiapkan diri menjadi pelaku wisata dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga ekosistem laut di Karimata.
"Apapun hasil dari kegiatan ini akan kami tindak lanjuti. Kami akan membuka paket paket wisata bagi para pelancong domestik maupun internasional. Untuk itu masyarakat harus bersiap siap. Menjaga kebersihan lingkungan, menjaga keramahan kepada para pengunjung, membuat home stay dan segala fasilitas yang ada," kata Citra.
Selanjutnya, Ketua Tim Ekspedisi Karimata, Eko Wahyudi dalam laporannya selama 2 minggu mengelilingi Karimata menyampaikan bahwa Karimata tidak kalah dengan destinasi wisata dunia lainnya. Bahkan ia meyakini jika Karimata dibuka, akan menjadi buruan para wisatawan.
"Gugusan pulaunya sangat eksotis jika saya bayangkan seperti di Filipina dan Raja Ampat, hamparan pasir putih, air lautnya 3 warna. Bagi masyarakat disini mungkin itu biasa, tapi ini surganya bagi para pelancong,"ucapnya.
Letak Kepulauan Karimata yang tidak jauh dari ibu kota Indonesia. Eko memprediksikan bahwa Karimata bisa menjadi tujuan alternatif bagi wisatawan setelah mengunjungi Bali dan Lombok.
"Mungkin orang mulai bosan dengan Bali dan Lombok, terlalu ramai, sedangkan Untuk ke Raja Ampat biaya besar. Pulau Karimata memang dapat menjadi pilihan. Sudah saatnya Kayong Utara menawarkan potensinya," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020