Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalbar mendorong para remaja setempat memberikan perhatian secara baik terhadap persoalan kesehatan reproduksi karena akan berpengaruh penting bagi peranan mereka kelak sebagai aktor pembangunan.

"Untuk itu, remaja saat ini haruslah mengetahui apa itu kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi adalah sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan peran, fungsi, dan sistem reproduksi," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Tenny C. Soriton di Sintang, Kamis.

Dia menjelaskan masalah kesehatan reproduksi remaja akan berpengaruh terhadap pembangunan kualitas mereka sebagai aktor pembangunan dan kesiapan mereka dalam membangun keluarga pada masa mendatang.

Ia mengatakan tentang gangguan terhadap kesehatan reproduksi yang bisa mengancam kesehatan para remaja.

Oleh karena itu, kata dia, diperlukan ketahanan remaja dalam mewujudkan kesehatan reproduksi.

"Pembinaan ketahanan remaja diperlukan karena kondisi remaja saat ini juga banyak tantangannya, terutama yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan gizi," kata dia.

Ia menjelaskan kesehatan reproduksi remaja sebagai suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki para remaja.

"Pengertian sehat di sini tidak berarti bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan, namun juga bisa diartikan dengan sehat secara mental dan kultural," ujarnya.

Sejumlah hal yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi remaja, antara lain terjadinya kasus-kasus pergaulan bebas, hubungan seks di luar nikah, dan perkawinan di bawah umur.

"Sehingga para remaja harus benar-benar memahaminya dan lebih baik di usia muda itu para remaja mengisi waktunya dengan mempersiapkan diri, seperti menimba ilmu pengetahuan dan hal positif lainnya untuk menggapai kesuksesan di masa yang akan datang," katanya.
 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020