Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, pihaknya akan mengarahkan kebijakan pembangunan dengan melakukan pemetaan dan perbaikan berbagai sektor untuk mengejar keterlambatan ekonomi yang terjadi selama pandemi COVID-19 yang juga berdampak pada semua kehidupan masyarakat.

"Kita melihat pada fase pandemi COVID-19 ini dengan kondisi ekonomi masyarakat maupun rumah tangga yang ada dan persoalan pangan menjadi fokus utama dalam pemulihan ekonomi. Dengan melihat potensi pertanian, perdagangan, perikanan dan potensi laut lainnya yang ada di Kabupaten Kubu Raya, tentunya kita sangat optimis dalam upaya penguatan ekonomi di masyarakat," kata Muda di Sungai Raya, Jumat.

Muda menegaskan, untuk memaksimalkan pemetaan dan program strategis yang akan dilakukan, pihaknya juga akan menerapkan sistem "kepong bakol" (gotong royong) yang digaungkan selama ini dengan tujuan agar masyarakat lebih mudah mengerti dengan bahasa yang digunakan, baik yang ada di perkotaan maupun yang berada di pelosok kampung di seluruh penjuru Kubu Raya. 

Baca juga: HUT Bhayangkara, Polres Kubu Raya komitmen tingkatkan rasa aman masyarakat
Baca juga: Kubu Raya matangkan persiapan pelaksanaan PPDB tingkat SMP

"Artinya apa, dengan sistem kepong bakol ini akan lebih mudah menggerakkan masyarakat. Dalam menjalankan perbaikan ekonomi ini, selain sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan potensi laut lainnya, tentunya masih banyak hal yang belum kita pikirkan yang ada di depan mata tapi belum pernah sama sekali kita lakukan," tuturnya. 

Menurutnya, karena karena kondisi pandemi ini, maka generasi kita saat ini sedang menghadapinya harus berani menerima tantangan ini dan berani mencari solusi, terobosan atau langkah-langkah yang berkaitan dengan pangan.

Dia menuturkan, perang yang dihadapi saat ini merupakan perang pangan. Sehingga Pemerintah Kubu Raya sudah sangat jelas dari sejak saat dirinya menjabat sebagai bupati pertama di Kubu Raya, dirinya selalu menjadikan pangan sebagai panglima dari berbagai arah kebijakan.

"Karena pangan ini tidak bisa ditunda kecuali saat bulan puasa. Tentunya dengan dikuatkannya pangan ini akan sangat penting dan membangun ketenangan. Dalam memperkuat pangan ini, tentunya kita harus menjaga area pertanian yang saat ini juga menjadi tantangan kami dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kubu Raya masih akan direvisi tahun depan, kita juga sudah mulai menyiapkannya dari saat ini," katanya. 

Baca juga: Kunjungan akseptor KB di Kubu Raya turun selama pandemi
Baca juga: Bupati Muda: Harganas jadi sarana edukasi pengendalian kependudukan
Baca juga: Kubu Raya targetkan 634 Apsektor terkait program KB
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020