Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan terus memotivasi dan membuka peluang kepada masyarakat untuk tetap produktif dalam memperkuat petanian serta pangan sebagai basis utama ditengah pandemi, sekaligus sebagai langkah untuk mendukung Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) yang digaungkan Kementerian Pertanian.

"Menghadapi kondisi pandemi saat ini, kita harus tetap berusaha dengan semangat melakukan langkah-langkah, termasuk regulasi lokal yang telah dilakukan sejak bulan Juni lalu namun kita sesuaikan dengan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 6 tahun 2020 melalui Peraturan Bupati (Perbub) nomor 64 tahun 2020," kata Muda Mahendrawan usai talkshow Gerakan Percepatan Diversifikasi dan Ekspose Pangan Lokal tahun 2020 bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang digelar melalui video confrence, Rabu.

Baca juga: ASN Kubu Raya siap bantu tingkatkan kesejahteraan petani

Pihaknya akan mengawal hal tersebut sebagai bagian dari cara pemkab Kubu Raya untuk tetap menghadapi situasi pandemi tanpa kepanikan berlebihan. namun tetap membangun kebiasaan baru dengan upaya semuanya tetap produktif.

"Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) merupakan satu diantara upaya mewujudkan peningkatan diversifikasi pangan dan merupakan kunci sukses pembangunan pertanian di Indonesia. Yang mana P2KP dilaksanakan dalam tiga bentuk kegiatan utama diantaranya Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari, Pengembangan Pangan Lokal dan Promosi dan Sosialisasi P2KP," tuturnya.

Selain itu pemanfaatan pangan lokal secara masif dinilai mampu memberikan kontribusi positif untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional. Muda menyampaikan, dimasa pandemi ini, Pemkab Kubu Raya juga memberi ruang agar semua rumah tangga bisa tetap menjalankan aktivitas dengan baik dan tentunya ekonomi bisa dipulihkan.

"Hal ini kita mulai dari tingkat desa yang pada akhirnya secara agregat bisa tetap memperkuat pergerakan dan pertumbuhan ekonomi kabupaten dan setrusnya bisa berkontribusi besar bagi negara ini," katanya.

Baca juga: Bupati Muda ajak masyarakat perkuat sektor pangan saat pandemi

Menurutnya, sejak tahun 2009 lalu saat menjabat sebagai bupati pertama Kubu Raya, dirinya sudah membuat slogan "Dari Kubu Raya Untuk Indonesia". Dikatakannya, itu bukan slogan untuk gagah-gagahan, tapi slogan ini menunjukan bahwa dirinya ingin menanamkan pemahaman kalau anak Kubu Raya, warga Kubu Raya, birokasi dan semua elemen di daerah ini tidak harus hanya menjadi beban bagi negera ini, tapi keberadaan Kubu Raya harus berkontribusi bagi republik ini.

"Di mana gagasan, fikiran, inovasi dan sebagainya, Insya Allah itu menjadi bagian agar jangan sampai daerah kita banyak pengangguran, anak kurang gizi, anak putus sekolah dan buta huruf tentunya akan menjadi beban bagi republik ini," kata Muda.

Dia menambahkan, semangat keberagaman yang sudah ada saat ini patut disyukuri karena Kubu Raya punya modal sosial yang sangat baik, keberagaman etnis masih tetap hidup, budaya peradaban unggul dari kampung-kampung yang ada dan enam etnis yang harmonis dalam kebersatuan di Kubu Raya akan menjadi modal sosial yang sangat dahsyat dan sangat menentukan lompatan-lompatan bagi Kabupaten termuda di Kalbar itu.

Selaku Bupati, dirinya berterima kasih sebesar-besarnya atas semua peran dan harus dikencangkan lagi untuk langkah ke depan, sehingga langkah-langkah kepung bakul yang digaungkannya akan lebih maksimal lagi mengawal aktivitas dan program pemerintah bisa berjalan serta desa-desa semuanya juga bisa maksimal.

Baca juga: Pemkab Kubu Raya beli beras petani lokal

"Sehingga pada akhirnya langkah-langkah untuk mempercepat dan memperkuat ketahanan masyarakat, kekuatan pangan yang menjadi fikiran semua negara di dunia," katanya.

Muda juga menjelaskan, saat ini semua negara di dunia sedang gencar-gencarnya memperkuat pangan masing-masing karena perang kedepan adalah perang pangan jadi siapa yang kuat pangannya maka dialah yang berdaulat. Semua negara sudah menyadari kalau ketergantungan pangan pada negara lain akan membuat pelemahan-pelemahan yang pada akhirnya tidak akan berdaulat.

"Kubu Raya, Alhamdulillah dari sejak awal dan pemerintah pertama sudah mengatakan dengan tegas di dalam berbagai dokumen bahwa Kubu Raya menjadikan pangan sebagai panglima dari arah kebijakan terdepan. Karena selain menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup tapi juga sebagai mata pencarian yang tidak pernah habis apabila semua ini bisa dikelola dengan baik," kata Muda.

Baca juga: Bupati ajak petani Punggur Besar tanam padi dua kali setahun
Baca juga: Harga kopra capai Rp6.000 per kilogram di Kubu Raya
Baca juga: Gerakan Tanam Padi Milenial diharapkan jadi pelopor di Kalimantan Barat
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020