Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan 150 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot setempa, Selasa, menjalani tes usap COVID-19.
"Sebanyak 150 orang itu, terdiri pejabat eselon II dan III, yang dilakukan tes usap oleh Dinkes Kota Pontianak," kata dia di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan tes usap itu dilakukan untuk penelusuran terkait dengan penularan COVID-19 di lingkungan Pemkot Pontianak agar tidak terjadi klaster baru pandemi virus lagi di daerah itu.
"Kalau dari tes usap itu ada yang positif COVID-19, maka bisa dengan cepat dirawat di rumah sakit, sehingga tidak terjadi klaster-klaster baru di lingkungan Pemkot Pontianak," ujar dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menyatakan hingga saat ini masih ada 15 pasien COVID-19 yang menjalani isolasi, baik di rumah sakit maupun secara mandiri.
"Berdasarkan laporan terbaru hingga saat ini masih sebanyak 15 pasien COVID-19 yang menjalani isolasi, di antaranya empat pasien dirawat di Rumah Isolasi Rusunawa Pontianak, tiga di rumah sakit, dan sisanya isolasi mandiri," katanya.
Data terbaru, terdapat tiga pasien COVID-19 sembuh di Kota Pontianak. Diharapkan pasien yang sembuh juga terus bertambah.
"Pertumbuhan kasus COVID-19 di Kota Pontianak akhir-akhir ini memang meningkat, itu karena Dinkes Kota dan Provinsi gencar melakukan tes usap yang ditargetkan Gubernur Kalbar, yaitu sebanyak 200 tes usap per minggu bagi setiap kabupaten/kota di Kalbar," ujarnya
Ia menambahkan dengan memperbanyak tes usap maka otomatis akan ditemukan kasus COVID-19 yang banyak juga, kemudian ditambah lagi beberapa kasus yang ditemukan terkait dengan aktivitas penerbangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Sebanyak 150 orang itu, terdiri pejabat eselon II dan III, yang dilakukan tes usap oleh Dinkes Kota Pontianak," kata dia di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan tes usap itu dilakukan untuk penelusuran terkait dengan penularan COVID-19 di lingkungan Pemkot Pontianak agar tidak terjadi klaster baru pandemi virus lagi di daerah itu.
"Kalau dari tes usap itu ada yang positif COVID-19, maka bisa dengan cepat dirawat di rumah sakit, sehingga tidak terjadi klaster-klaster baru di lingkungan Pemkot Pontianak," ujar dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menyatakan hingga saat ini masih ada 15 pasien COVID-19 yang menjalani isolasi, baik di rumah sakit maupun secara mandiri.
"Berdasarkan laporan terbaru hingga saat ini masih sebanyak 15 pasien COVID-19 yang menjalani isolasi, di antaranya empat pasien dirawat di Rumah Isolasi Rusunawa Pontianak, tiga di rumah sakit, dan sisanya isolasi mandiri," katanya.
Data terbaru, terdapat tiga pasien COVID-19 sembuh di Kota Pontianak. Diharapkan pasien yang sembuh juga terus bertambah.
"Pertumbuhan kasus COVID-19 di Kota Pontianak akhir-akhir ini memang meningkat, itu karena Dinkes Kota dan Provinsi gencar melakukan tes usap yang ditargetkan Gubernur Kalbar, yaitu sebanyak 200 tes usap per minggu bagi setiap kabupaten/kota di Kalbar," ujarnya
Ia menambahkan dengan memperbanyak tes usap maka otomatis akan ditemukan kasus COVID-19 yang banyak juga, kemudian ditambah lagi beberapa kasus yang ditemukan terkait dengan aktivitas penerbangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020