Nanga Pinoh- Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Melawi, Hj. Linda Purnama saat mewakili Bupati Melawi dalam pembuka kegiatan Penguatan Kemitraan Dalam rangka Pelaksanaan Pro PN di Aula Kantor Bupati Kabupaten Melawi, menyebutkan di Kabupaten Melawi ada dua lokus Stunting yaitu di Desa Langan Kecamatan Belimbing dan Desa Betangai Kecamatan Sokan.
"Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak, pertumbuhan tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga anak lebih pendek dari anak yang normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir," kata Pj Sekda Melawi Hj. Linda Purnama di Melawi, Kamis.
Ia menyebutkan, Stunting itu umumnya disebabkan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang seharusnya diharapkan. Kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun diakibatkan karna kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
"Penurunan Stunting, perlu adanya komitmen semua pihak untuk bekerja sama dalam mendukung terwujudnya masyarakat dengan konsumsi gizi seimbang pemenuhan sanitasi dasar dengan menyusun Kegiatan dan penganggaran sesuai dengan lokus yang disepakati bersama dan akan diperluas secara bertahap," kata Linda.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Tenny C Soriton dalam sambutannya mengatakan, Pada tahun 2020, sasaran Program Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) di Kalbar bertambah menjadi lima Kabupaten yaitu, Ketapang, Sintang, Kapuas Hulu, Sambas dan Melawi.
"Jumlah Desa sasaran Stunting pada tahun 2019 10 Desa, kemudian pada tahun 2020 bertambah 20 Desa, sehingga jumlah lokus sasaran menjadi 30 Desa. Salah satu kegiatan Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) adalah Penguatan Kemitraan Dalam rangka promosi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," kata Kaper BKKBN Kalbar.
Turut hadir pada pembuka kegiatan Penguatan Kemitraan dalam rangka Pelaksanaan Pro PN itu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Melawi, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Melawi, dan OPD Kabupaten Melawi terkait.
Baca juga: Saka Kencana wadah pendidikan dan pembinaan bagi Penegak dan Pandega
Baca juga: Kegiatan DAS ke-5 BKKBN Kalbar kembali akan bergulir di tahun 2020
Baca juga: Kepala BKKBN ingatkan kespro bukan hanya perkara seksual
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak, pertumbuhan tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga anak lebih pendek dari anak yang normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir," kata Pj Sekda Melawi Hj. Linda Purnama di Melawi, Kamis.
Ia menyebutkan, Stunting itu umumnya disebabkan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang seharusnya diharapkan. Kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun diakibatkan karna kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
"Penurunan Stunting, perlu adanya komitmen semua pihak untuk bekerja sama dalam mendukung terwujudnya masyarakat dengan konsumsi gizi seimbang pemenuhan sanitasi dasar dengan menyusun Kegiatan dan penganggaran sesuai dengan lokus yang disepakati bersama dan akan diperluas secara bertahap," kata Linda.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Tenny C Soriton dalam sambutannya mengatakan, Pada tahun 2020, sasaran Program Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) di Kalbar bertambah menjadi lima Kabupaten yaitu, Ketapang, Sintang, Kapuas Hulu, Sambas dan Melawi.
"Jumlah Desa sasaran Stunting pada tahun 2019 10 Desa, kemudian pada tahun 2020 bertambah 20 Desa, sehingga jumlah lokus sasaran menjadi 30 Desa. Salah satu kegiatan Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) adalah Penguatan Kemitraan Dalam rangka promosi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," kata Kaper BKKBN Kalbar.
Turut hadir pada pembuka kegiatan Penguatan Kemitraan dalam rangka Pelaksanaan Pro PN itu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Melawi, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Melawi, dan OPD Kabupaten Melawi terkait.
Baca juga: Saka Kencana wadah pendidikan dan pembinaan bagi Penegak dan Pandega
Baca juga: Kegiatan DAS ke-5 BKKBN Kalbar kembali akan bergulir di tahun 2020
Baca juga: Kepala BKKBN ingatkan kespro bukan hanya perkara seksual
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020