Komandan Satuan tugas (Dansatgas) Pamtas Yonif 133/Yudha Sakti, Letkol Hendra Cipta mengatakan ada enam ancaman di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia wilayah timur Kalimantan Barat yang perlu menjadi perhatian serius dalam tugas pengamanan perbatasan.
 
" Selama sembilan bulan bertugas Satgas Pamtas Indonesia - Malaysia kami temukan ada enam ancaman di daerah perbatasan," kata Letkol Hendra Cipta, kepada ANTARA, di batas Indonesia - Malaysia, Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat.

Baca juga: Satgas Pamtas amankan puluhan ribu tablet obat ilegal asal Malaysia di Entikong
 
Disampaikan Hendra, enam ancaman tersebut yaitu pertama, penyelundupan barang - barang ilegal baik itu dari negara tetangga mau pun dari Indonesia keluar.
 
Kedua, kepemilikan senjata rakitan, yang selama ini belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat bahaya kepemilikan senjata api tersebut, sehingga dilakukan pendekatan dan masyarakat menyerahkan senjata api rakitan itu secara sukarela.
 
Ketiga, yaitu terkait ilegal loging, meski pun saat ini tidak ada, namun itu merupakan ancaman.
 
Kemudian kata Hendra, acaman berikutnya yaitu peredaran atau penyelundupan narkoba dan minuman keras.
 
" Untuk miras sering kami temukan dan dilakukan penindakan, tetapi untuk narkoba selama sembilan bulan bertugas belum kami temukan," kata Hendra.
 
Selain itu, yang berkaitan tenaga kerja ilegal juga menjadi salah satu ancaman, sehingga terus dilakukan pengawasan secara ketat, terutama di jalur - jalur tidak resmi, apalagi selama masa pandemi COVID - 19.

Baca juga: Satu keluarga di Badau batas Indonesia - Malaysia positif COVID - 19
 
Dikatakan Hendra, selama ini kurang lebih 2.000 - an TKI di pulangkan melalui jalur resmi, jika pun ada melalui jalur tidak resmi maka dilakukan pendataan dan menerapkan protokol kesehatan.
 
Menurut Hendra, untuk mengantisipasi dan mengatasi enam ancaman tersebut pihaknya (Satgas Pamtas) melakukan pembinaan teritorial kepada masyarakat.
 
" Jadi selain perintah pimpinan pembinaan teritorial itu juga salah satu upaya mengantisipasi ancaman serta upaya pendekatan pembinaan kepada masyarakat perbatasan, sehingga Pamtas Yonif 133/YS berbaur dengan masyarakat , terutama dalam menumbuhkan semangat cinta tanah air agar tidak luntur oleh pengaruh dari luar," kata Hendra yang beberapa hari lagi selesai menjalankan tugas operasi Pamtas Indonesia - Malaysia.

Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu bahas kawasan kota di perbatasan Indonesia-Malaysia
Baca juga: PLN Kalbar dukung pertumbuhan industri di perbatasan Indonesia - Malaysia
Baca juga: Akses internet terbatas, Guru di pedalaman Bengkayang berikan pembelajaran berkelompok
 

Pewarta: Jessica Wuysang/Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020