Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie melakukan pemancangan tiang pertama pengerjaan proyek Kota Tanpa Kumuh di Kelurahan Kuala, Kecamatan Singkawang Barat.

"Pembangunan Sheet Pile Promenade ini merupakan bantuan dari pusat untuk Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku)," kata Tjhai Chui Mie di Singkawang, Kamis.

Promenade yang akan dibangun adalah sepanjang 232 meter dari totalnya sepanjang 670 meter. "Kelurahan Kuala ini akan kita tata guna meminimalisir kawasan kumuh," ujarnya.

Penataan Kota Singkawang akan selalu pihaknya lakukan terus setiap tahun, sehingga Kota Singkawang bisa benar-benar bersih, indah dan cantik.

"Hal ini yang akan kita perjuangkan, mudah-mudahan setelah dilakukan pemancangan pertama ini target penyelesaian pembangunan bisa tepat waktu dan hasilnya bisa memuaskan," ujarnya.

Yang paling utama adalah masyarakat Kelurahan Kuala benar-benar bisa merasakan apa yang Pemkot Singkawang bangun.

"Target penyelesaian selama 300 hari atau bulan Maret 2021. Sekarang pembangunannya sudah mencapai 30 persen," ungkapnya.

Kepala Dinas Perkimta Singkawang, Agus Priyatno mengatakan, lokasi yang terdampak dari pembangunan ini berada di wilayah RT 10 Kelurahan Kuala berjumlah 30 rumah.

"Sebanyak 17 rumah dilakukan pemotongan bangunan dan 13 rumah warga lainnya akan direlokasi," kata Agus.

Berdasarkan SK Wali Kota Singkawang lahan seluas 43 hektare ditetapkan sebagai kawasan kumuh di Singkawang. "SK itu sudah ditandatangani sejak tahun 2017 lalu," ujarnya.

Namun dengan segala upaya yang dilakukan Pemkot Singkawang, kawasan kumuh dapat diperkecil menjadi 5,41 hektar.

"Upaya-upaya yang dilakukan, diantaranya membangun drainase, jalan, dan sanitasi air bersih," ungkapnya.

Untuk di Kelurahan Kuala, Pemkot Singkawang akan menata kawasan tersebut menjadi objek wisata Water Front.

"Dengan sudah dibangunnya Water Front, diharapkan daerah tersebut menjadi ODTW baru di Kota Singkawang. Sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, tinggal bagaimana masyarakat setempat mengemasnya," jelasnya.

Anggota DPRD Singkawang, Anewan mengatakan pembangunan Sheet Pile Promenade di daerah Kuala adalah merupakan tindakan yang tepat mengingat Kuala merupakan kampung nelayan yang memiliki pelabuhan sungai.

"Tergerusnya tanah di sepanjang aliran sungai dari muara laut sampai pada pelabuhan nelayan sangat memungkinkan di bangunnya Sheet Pile Promenade," katanya.

Menurutnya pembangunan yang tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat sangatlah patut didukung.

"Apalagi pembangunan Sheet Pile Promenade ini memberikan manfaat bagi masyarakat Kuala khususnya di daerah aliran sungai," ujarnya.

Pembangunan ini bisa menjadikan objek wisata baru bagi masyarakat Kota Singkawang.

"Sangat cocok dengan Kota Singkawang yang sedang mengembangkan sektor jasa dan pariwisata," ungkapnya.

Adanya pembangunan Sheet Pile Promenade memiliki dua manfaat yang dapat dirasakan masyarakat, yakni selain dapat mencegah tergerusnya tanah yang berdampak pada pendangkalan sungai, pembangunan itu juga dapat difungsikan sebagai ruang terbuka bagi masyarakat untuk bersantai dan refreshing.

"Sebagai masyarakat perkotaan yang pastinya memiliki tingkat stress yang tinggi akibat kesibukannya sangatlah membutuhkan keberadaan daerah yang dapat dijadikan sebagai tempat bersantai untuk refresing untuk mengurangi stress akibat pekerjaan," jelasnya.

Selain itu Sheet Pile Promenade ini nantinya dapat juga bernilai ekonomis bagi masyarakat. Dimana akan tumbuh usaha usaha-usaha kecil dari masyarakat setempat sehingga dapat mendongkrak roda ekonomi di masyarakat.

"Jadi merupakan suatu langkah maju apa yang telah dilakukan Pemerintah Kota dengan membangun Sheet Pile Promenade di Kuala tersebut," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020