Salah satu kendala yang dihadapi untuk merealisasikan rehab jembatan di Kecamatan Pulau Hanaut, adalah pengangkutan logistik, yaitu pengiriman material untuk pembangunan jembatan ke lokasi sasaran fisik TMMD Reguler ke-109 .

"Satu-satunya transportasi yang digunakan adalah angkutan sungai yaitu kelotok. Material pembangunan jembatan seperti kayu ulin harus diangkut menggunakan kelotok menyusuri sungai yang sempit. Ini bukan perkara mudah, karena cuaca juga terkadang tidak bersahabat," kata Komandan Kodim 1015 Sampit Letkol Czi Akhmad Safari di Sampit, Selasa.

Ia mengungkapkan, pergeseran logistik memang salah satu tantangan dalam kegiatan TMMD di Kecamatan Pulau Hanaut.

"Meski ada hambatan, namun alhamdulillah sejauh ini pergeseran logistik berjalan lancar," ujarnya.

Dandim 1015/Spt juga menambahkan setelah tiba di lokasi rehab jembatan, material kayu ulin kemudian dibongkar dari kelotok secara perlahan.

"Kondisi geografis Kecamatan Pulau Hanaut memang belum memungkinkan untuk memindahkan logistik ini menggunakan jalur darat," katanya.

Baca juga: Renovasi mushola agar masyarakat lebih khusuk beribadah
Baca juga: Pekerjaan TMMD renovasi tiga jembatan Pulau Hanaut berjalan lancar
Baca juga: Camat Pulau Hanaut berharap TMMD berikutnya kembali dilaksanakan didaerahnya
 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020