Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen menjadikan Pontianak sebagai kota ramah disabilitas dengan semaksimal mungkin memfasilitasinya, salah satunya menyediakan sekolah inklusi bagi anak disabilitas.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin, mengatakan, Pemkot Pontianak, Kalbar sangat komitmen dalam mewujudkan dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan bagi anak-anak disabilitas, salah satunya menyediakan sekolah inklusi dan, saat ini Pemkot Pontianak juga sudah memiliki Autis Center.

"Pendidikan inklusi ini tidak terbatas oleh waktu tapi dilakukan secara terus menerus. Perlu kerja sama dari semua pihak untuk menanganinya," ujarnya usai membuka bimbingan teknis (bimtek) persiapan sekolah inklusi bagi anak disabilitas di Pontianak.

Sekolah inklusi merupakan sistem layanan pendidikan yang mengatur agar difabel dapat dilayani di sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman seusianya. Tanpa harus dikhususkan kelasnya, siswa dapat belajar bersama dengan aksesibilitas yang mendukung untuk semua siswa tanpa terkecuali difabel.

Menurutnya, sejauh ini memang belum seluruh sekolah siap menjadi sekolah inklusi dalam mengakomodir anak berkebutuhan khusus. Oleh sebab itu, melalui bimtek persiapan sekolah inklusi yang digelar ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi Kota Pontianak dalam menjawab kebutuhan dan keinginan menjadikan kota yang ramah disabilitas, terutama memfasilitasi tumbuh kembang anak-anak disabilitas tersebut.

"Kota Pontianak saat ini ditunjukkan sebagai salah satu kota yang ramah inklusi dalam pendidikan," ujarnya.

Setiap tahunnya jumlah anak berkebutuhan khusus terus bertambah, untuk itu dibutuhkan sarana dan prasarana dalam mengakomodir anak berkebutuhan khusus. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak diharapkan bisa melakukan inovasi dalam penanganan anak berkebutuhan khusus. "Termasuk jika memang kekurangan kelas, dipersilahkan Disdikbud untuk membangun ruang kelas tambahan," kata Edi.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Pontianak, Syahdan Lazis mengatakan beberapa sekolah inklusi percontohan untuk tahap awal diantaranya TK Terpadu Tabrani Ahmad, TK Selayar, SDN 06, SDN 34, SMPN 2 dan SMPN 23. Ia berharap seluruh sekolah negeri di Pontianak bisa menerapkan sekolah inklusi.

"Kita akan mempersiapkan sarana prasarananya, kemudian gurunya juga akan kita berikan pembekalan supaya mereka memahami bagaimana mengajar anak-anak tersebut," katanya.

Syahdan menambahkan, anak berkebutuhan khusus membutuhkan penanganan berbeda. Oleh sebab itu pihaknya akan mempersiapkan tenaga khusus sehingga para guru yang akan mengajar sudah siap.

"Untuk sekolah yang menjadi percontohan dipastikan telah siap melaksanakan program tersebut. Kami tidak membatasi kuota anak berkebutuhan khusus, tergantung orang tuanya. untuk sementara ini ada beberapa sekolah yang sudah ditunjuk," katanya

Syahdan menyebutkan, melalui program sekolah inklusi ini pihaknya berharap anak berkebutuhan khusus bisa bersekolah dengan anak-anak lainnya, sehingga anak tersebut juga wajib menerima ilmu pengetahuan seperti anak lainnya. "Peserta bimtek ada dari guru, kepala sekolah dan OPD, agar OPD paham dengan sekolah inklusi," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020