Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan) TPH Kalbar terus memperkuat pengawasan mutu benih pangan mulai dari sertifikasi hingga peredarannya dalam rangka meningkatkan produktivitas yang dihasilkan petani.
"Benih unggul yang bersertifikat berkorelasi positif dalam peningkatan produktivitas produk pangan di Kalbar. Untuk itulah mulai dari sertifikasi hingga peredarannya di petani terus kita tingkatkan pengawasannya. Sehingga apa yang petani tanam benar-benar baik," ujar Plh Kadistan TPH Kalbar, Dony Saiful Bahri di Pontianak, Minggu.
Ia tidak memungkiri bisa saja terjadi pemalsuan benih pada tahap peredaran dan untuk itu pihaknya terus mendorong Pengawas Benih Tanaman (PBT) yang ada untuk memaksimalkan tugas dan fungsinya.
"Langkah yang terus kita ambil akan hal itu adalah dengan melakukan rapat koordinasi dengan pengawas dan terus memberikan pemahaman dan motivasi agar memaksimalkan tugas dan fungsinya di lapangan," kata dia.
Khusus untuk tanaman padi, Distan TPH Kalbar telah menargetkan bisa memproduksi atau memenuhi benih padi bersertifikat di atas 30 persen. Sehingga bisa meningkatkan produktivitas hasil budidaya padi yang dihasilkan petani setempat.
"Penyedia benih padi tentu menjadi perhatian. Benih padi sebar yang bersertifikat merupakan satu di antara yang bisa meningkatkan produktivitas padi di Kalbar yang saat ini masih di kisaran 3 ton hektare," kata dia.
Ia mengakui saat ini produksi benih padi bersertifikat oleh petani di Kalbar baru mencapai 20-an persen. Sisa kekurangan nya masih didatangkan dari luar.
"Kita masih dominan mendatangkan benih bersertifikat dari luar. Oleh karena itu target kita produksi benih padi kita ditingkatkan dan bahkan harus mandiri," ungkap dia.
Menurutnya dengan penggunaan benih padi bersertifikat yang diproduksi petani lokal akan lebih memiliki adaptasi yang tinggi dibandingkan dari luar. Meskipun jenis padi dikembangkan sama.
"Keunggulan menggunakan benih padi unggul bersertifikat yang dikembangkan di Kalbar tentu lebih menyesuaikan dibandingkan dari luar. Belum lagi kalau diproduksi di sini ketika musim tanam, ketika petani butuh langsung bisa dipenuhi tanpa harus menunggu sehingga tepat waktu dalam penanaman," jelas dia.
Baca juga: Provinsi Kalbar dapat perluasan areal tanam padi Kementan seluas 21.736 hektare
Baca juga: Distan Kalbar kembangkan padi Nutri Zinc cegah stunting seluas 960 hektare
Baca juga: Kabupaten Landak dorong petani tanam padi unggul bersertifikat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Benih unggul yang bersertifikat berkorelasi positif dalam peningkatan produktivitas produk pangan di Kalbar. Untuk itulah mulai dari sertifikasi hingga peredarannya di petani terus kita tingkatkan pengawasannya. Sehingga apa yang petani tanam benar-benar baik," ujar Plh Kadistan TPH Kalbar, Dony Saiful Bahri di Pontianak, Minggu.
Ia tidak memungkiri bisa saja terjadi pemalsuan benih pada tahap peredaran dan untuk itu pihaknya terus mendorong Pengawas Benih Tanaman (PBT) yang ada untuk memaksimalkan tugas dan fungsinya.
"Langkah yang terus kita ambil akan hal itu adalah dengan melakukan rapat koordinasi dengan pengawas dan terus memberikan pemahaman dan motivasi agar memaksimalkan tugas dan fungsinya di lapangan," kata dia.
Khusus untuk tanaman padi, Distan TPH Kalbar telah menargetkan bisa memproduksi atau memenuhi benih padi bersertifikat di atas 30 persen. Sehingga bisa meningkatkan produktivitas hasil budidaya padi yang dihasilkan petani setempat.
"Penyedia benih padi tentu menjadi perhatian. Benih padi sebar yang bersertifikat merupakan satu di antara yang bisa meningkatkan produktivitas padi di Kalbar yang saat ini masih di kisaran 3 ton hektare," kata dia.
Ia mengakui saat ini produksi benih padi bersertifikat oleh petani di Kalbar baru mencapai 20-an persen. Sisa kekurangan nya masih didatangkan dari luar.
"Kita masih dominan mendatangkan benih bersertifikat dari luar. Oleh karena itu target kita produksi benih padi kita ditingkatkan dan bahkan harus mandiri," ungkap dia.
Menurutnya dengan penggunaan benih padi bersertifikat yang diproduksi petani lokal akan lebih memiliki adaptasi yang tinggi dibandingkan dari luar. Meskipun jenis padi dikembangkan sama.
"Keunggulan menggunakan benih padi unggul bersertifikat yang dikembangkan di Kalbar tentu lebih menyesuaikan dibandingkan dari luar. Belum lagi kalau diproduksi di sini ketika musim tanam, ketika petani butuh langsung bisa dipenuhi tanpa harus menunggu sehingga tepat waktu dalam penanaman," jelas dia.
Baca juga: Provinsi Kalbar dapat perluasan areal tanam padi Kementan seluas 21.736 hektare
Baca juga: Distan Kalbar kembangkan padi Nutri Zinc cegah stunting seluas 960 hektare
Baca juga: Kabupaten Landak dorong petani tanam padi unggul bersertifikat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020