Provinsi Kalbar kembali mendapat program perluasan areal tanam baru (PATB) padi dari Kementerian Pertanian seluas 21.736 hektare sebagai upaya pemerintah meningkatkan produksi guna tercipta swasambada pangan.

"Bersyukur Kalbar saat ini mendapat program PATB dari Kementan RI. Program ini sangat baik dan petani di Kalbar siap untuk merealisasikan PATB tersebut," ujar Plh Kadistan TPH Kalbar Dony Saiful Bahri di Pontianak, Kalbar, Minggu.

Dony menjelaskan program PATB 2020 tersebar di 10 kabupaten di Kalbar. Kabupaten Sambas yang merupakan daerah lumbung padi Kalbar mendapat bantuan PATB paling luas yakni ada 5.000 hektare.

"Pengalokasian program PATB ini dilakukan dua tahap. Tahap pertama, 15.608 hektare dan sisanya tahap kedua seluas 6.128 hektare," papar dia.

Ia menyebutkan dalam PATB di setiap hektare petani dibantu benih inbrida sebanyak 40 kilogram, pupuk NPK nonsubsidi 200 kilogram, pupuk hayati 4 liter, herbisida 3 liter, pestisida 1 liter, pembuatan sumur, dan bantuan olah tanah serta pengawalan tugas.

"Kita berharap petani bisa memaksimalkan bantuan yang ada, sehingga produksi padi di Kalbar terus meningkat. Dengan begitu petani juga semakin sejahtera," harap dia.

Berdasarkan data BPS Kalbar, pada 2019, baku sawah di Kalbar 529.762 hektare dan baru dimanfaatkan seluas 356.641 hektare atau 67,32 hektare. Jenis sawah yang belum dimanfaatkan tersebut yakni sawah tadah hujan dan sawah rawa pasang surut dan lebak.

Sedangkan lahan kering dari potensi 298.495 hektare di Kalbar baru dimanfaatkan seluas 114.781 hektare atau 38,45 persen.

"Dengan masih banyak potensi lahan baik sawah maupun ladang yang belum dimanfaatkan maka PATB untuk komoditas padi sangat penting," katanya.

Terkait realisasi produksi beras di Kalbar secara secara kumulatif untuk periode Januari-September 2020 di Kalbar tercatat mencapai 447.176 ton. Dengan kebutuhan beras di Kalbar sebesar 396.787 ton, maka masih surplus.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020