Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Bengkayang Yohanes Budiman mengatakan, saat ini terkait rencana pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, masih dalam proses penetapan lokasi.
"Sekarang masih tahap penetapan lokasi dan kemudian akan ada konsultasi publik. Kita berharap masyarakat juga mendukung program ini kalau tidak kita akan mengalami stagnan di situ. Yakinlah bahwa apa yang dilakukan pemerintah untuk kepentingan orang banyak bukan untuk pemerintah semata," ujar Bupati Budiman saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.
Baca juga: Bengkayang rawan kasus narkoba karena tidak ada PLBN resmi
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam rencana pembangunan PLBN demi terwujudnya percepatan pembangunannya di Jagoi Babang.
"Saya sebagai Penjabat Bupati Bengkayang sangat berterima kasih bahwa PLBN segera dilaksanakan pembangunannya. Masyarakat tentunya akan selalu mendukung dan berkomunikasi tentang adanya PLBN tersebut dan membantu proses tahap awal sampai selesai dibangun," kata dia.
Penjabat Bupati Bengkayang menjelaskan bahwa saat ini pemerintah daerah juga telah melakukan rapat bersama dengan pemerintah pusat terkait dengan percepatan pembangunan PLBN tersebut . Informasi yang ia terima dari Deputi I Badan Nasional Pengelola Perbatasan RI bahwa proses pembangunan PLBN Jagoi Babang sudah berjalan dengan baik di pusat.
"Kita berharap semuanya berjalan lancar dan untuk 2021 paling tidak sudah ada target bahwa PLBN Jagoi Babang sudah bisa kita laksanakan pembangunannya," ujarnya.
Baca juga: Satgas Pamtas tingkatkan patroli di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia
Sementara itu, Deputi I Badan Nasional Pengelola Perbatasan RI Robert Simbolon menyatakan saat ini sistem pengawasan batas negara perlu ditingkatkan. Hal itu terbukti masih marak terjadi kasus tindak pidana narkotika yang dibawa melalui jalur perbatasan. Selain itu adanya perdagangan manusia dan juga masih buruknya infrastruktur.
"Kita membangun batas negara bukan hanya memastikan wilayah tetap utuh tetapi juga memastikan kesejahteraan masyarakat di batas negara dengan tetap mengedepankan pendekatan antara lain terkait keamanan, kesejahteraan dan sosial. Sesuai dengan Pancasila bahwa sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Satgas Pamtas perketat pengawasan masuk PMI di Pos PLBN
Ia menilai saat ini pentingnya membangun perekonomian masyarakat di perbatasan. Sehingga masyarakat dapat mampu berkompetisi dengan wilayah sekitar perbatasan negara dan menjadi desa atau wilayah terdepan bukan lagi terbelakang.
"Sistem pengawasan perbatasan negara sangat lemah dengan masih ditemukannya tindak pidana seperti perdagangan manusia, penebangan liar dan lain-lainnya serta infrastruktur titik yang perlu dibenahi," jelasnya.
Baca juga: Usulan status jalan nasional menuju perbatasan di Sintang belum disetujui
Baca juga: Satgas Pamtas terapkan protokol kesehatan bagi PMI masuk perbatasan Indonesia
Baca juga: Sintang usulkan jalan menuju batas negara menjadi jalan nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Sekarang masih tahap penetapan lokasi dan kemudian akan ada konsultasi publik. Kita berharap masyarakat juga mendukung program ini kalau tidak kita akan mengalami stagnan di situ. Yakinlah bahwa apa yang dilakukan pemerintah untuk kepentingan orang banyak bukan untuk pemerintah semata," ujar Bupati Budiman saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.
Baca juga: Bengkayang rawan kasus narkoba karena tidak ada PLBN resmi
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam rencana pembangunan PLBN demi terwujudnya percepatan pembangunannya di Jagoi Babang.
"Saya sebagai Penjabat Bupati Bengkayang sangat berterima kasih bahwa PLBN segera dilaksanakan pembangunannya. Masyarakat tentunya akan selalu mendukung dan berkomunikasi tentang adanya PLBN tersebut dan membantu proses tahap awal sampai selesai dibangun," kata dia.
Penjabat Bupati Bengkayang menjelaskan bahwa saat ini pemerintah daerah juga telah melakukan rapat bersama dengan pemerintah pusat terkait dengan percepatan pembangunan PLBN tersebut . Informasi yang ia terima dari Deputi I Badan Nasional Pengelola Perbatasan RI bahwa proses pembangunan PLBN Jagoi Babang sudah berjalan dengan baik di pusat.
"Kita berharap semuanya berjalan lancar dan untuk 2021 paling tidak sudah ada target bahwa PLBN Jagoi Babang sudah bisa kita laksanakan pembangunannya," ujarnya.
Baca juga: Satgas Pamtas tingkatkan patroli di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia
Sementara itu, Deputi I Badan Nasional Pengelola Perbatasan RI Robert Simbolon menyatakan saat ini sistem pengawasan batas negara perlu ditingkatkan. Hal itu terbukti masih marak terjadi kasus tindak pidana narkotika yang dibawa melalui jalur perbatasan. Selain itu adanya perdagangan manusia dan juga masih buruknya infrastruktur.
"Kita membangun batas negara bukan hanya memastikan wilayah tetap utuh tetapi juga memastikan kesejahteraan masyarakat di batas negara dengan tetap mengedepankan pendekatan antara lain terkait keamanan, kesejahteraan dan sosial. Sesuai dengan Pancasila bahwa sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Satgas Pamtas perketat pengawasan masuk PMI di Pos PLBN
Ia menilai saat ini pentingnya membangun perekonomian masyarakat di perbatasan. Sehingga masyarakat dapat mampu berkompetisi dengan wilayah sekitar perbatasan negara dan menjadi desa atau wilayah terdepan bukan lagi terbelakang.
"Sistem pengawasan perbatasan negara sangat lemah dengan masih ditemukannya tindak pidana seperti perdagangan manusia, penebangan liar dan lain-lainnya serta infrastruktur titik yang perlu dibenahi," jelasnya.
Baca juga: Usulan status jalan nasional menuju perbatasan di Sintang belum disetujui
Baca juga: Satgas Pamtas terapkan protokol kesehatan bagi PMI masuk perbatasan Indonesia
Baca juga: Sintang usulkan jalan menuju batas negara menjadi jalan nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020