Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan memastikan harga pangan strategis terkendali menjelang dan saat Natal 2020.
"Ketersediaan dan harga pangan pokok untuk Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 secara keseluruhan cukup dan aman serta terkendali," ujar Kadis Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar M Munsif di Pontianak, Kamis.
Ia mencontohkan untuk harga yang diatur pemerintah seperti beras, gula, minyak makan dan lainnya baik stok dan harga terkendali.
"Kemudian harga daging ayam ras di Pasar Flamboyan Pontianak juga sudah turun dan saat ini hanya Rp26.750 per kilogram. Itu berarti turun di bawah HET yang ditetapkan Rp34.000 per kilogram," kata dia.
Pada sisi lainnya, harga yang bergejolak terjadi pada komoditas cabe merah besar dan cabe rawit merah.
"Harga naik karena pasokannya sedikit tersendat sehingga memicu kenaikan harga hari ini,"jelas dia.
Selain cabai telur juga masih cukup tinggi yakni Rp30.650 per kilogram atau jauh di atas HET yang ditetapkan yakni sebesar Rp24 .000,"katanya.
Ia menjelaskan bahwa di tengah pandemi COVID-19 ini masyarakat mengkonsumsi telur lebih banyak dari biasanya. Hal itu untuk tujuan meningkatkan imunitas anggota keluarga dengan asupan sumber protein yang terjangkau.
"Di sisi yang lain produksi telur tentu tidak bisa elastis dalam merespon peningkatan kebutuhan yang naik dinamis. Sehingga 'shortage' kerersediaanya mendorong kenaikan harga sebagaimana hukum permintaan dan penawaran," katanya.
Satu di antara masyarakat Pontianak, Kriswantoro berharap harga pangan tetap stabil dan stok terjamin. Sehingga daya beli masyarakat baik.
"Kita harap harga barang - barang jangan naik di tengah pandemi ini. Saat ini memang harga di pasar stabil dan berharap terus terjaga. Kita sangat berharap pemerintah terus hadir," harap dia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Ketersediaan dan harga pangan pokok untuk Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 secara keseluruhan cukup dan aman serta terkendali," ujar Kadis Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar M Munsif di Pontianak, Kamis.
Ia mencontohkan untuk harga yang diatur pemerintah seperti beras, gula, minyak makan dan lainnya baik stok dan harga terkendali.
"Kemudian harga daging ayam ras di Pasar Flamboyan Pontianak juga sudah turun dan saat ini hanya Rp26.750 per kilogram. Itu berarti turun di bawah HET yang ditetapkan Rp34.000 per kilogram," kata dia.
Pada sisi lainnya, harga yang bergejolak terjadi pada komoditas cabe merah besar dan cabe rawit merah.
"Harga naik karena pasokannya sedikit tersendat sehingga memicu kenaikan harga hari ini,"jelas dia.
Selain cabai telur juga masih cukup tinggi yakni Rp30.650 per kilogram atau jauh di atas HET yang ditetapkan yakni sebesar Rp24 .000,"katanya.
Ia menjelaskan bahwa di tengah pandemi COVID-19 ini masyarakat mengkonsumsi telur lebih banyak dari biasanya. Hal itu untuk tujuan meningkatkan imunitas anggota keluarga dengan asupan sumber protein yang terjangkau.
"Di sisi yang lain produksi telur tentu tidak bisa elastis dalam merespon peningkatan kebutuhan yang naik dinamis. Sehingga 'shortage' kerersediaanya mendorong kenaikan harga sebagaimana hukum permintaan dan penawaran," katanya.
Satu di antara masyarakat Pontianak, Kriswantoro berharap harga pangan tetap stabil dan stok terjamin. Sehingga daya beli masyarakat baik.
"Kita harap harga barang - barang jangan naik di tengah pandemi ini. Saat ini memang harga di pasar stabil dan berharap terus terjaga. Kita sangat berharap pemerintah terus hadir," harap dia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020