PLN berhasil menyalakan kembali listrik di seluruh kawasan yang terdampak banjir di Kalimantan Barat, setelah kurang lebih satu minggu petugas berjibaku membenahi jaringan di daerah yang dilanda bencana banjir.
"Sebelumnya ada 52 gardu distribusi yang terpaksa dipadamkan untuk menjaga keselamatan jiwa warga. Pemadaman tersebut menyebabkan 7.477 pelanggan tidak dapat menikmati listrik dan kini sudah bisa," ujar General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa pemadaman yang ada sebelumnya terpaksa dilakukan untuk menjaga keselamatan jiwa warga.
"Upaya evakuasi dan recovery secara bertahap terus kami lakukan sambil menunggu debit air surut, dan memastikan jaringan listrik benar-benar kering dan aman untuk dapat dialiri listrik," papar Ari.
Ari juga menjelaskan bahwa untuk proses evakuasi dan recovery pasca banjir, pihaknya telah menurunkan sekitar 65 orang petugas yang tersebar diseluruh unit layanan yang terdampak banjir.
Saat ini aliran listrik diseluruh kawasan yang terdampak banjir sudah berhasil dinyalakan. Warga sudah dapat menikmati listrik dan beraktivitas secara normal kembali.
"Terakhir pada pukul 16.30 WIB sore (20/1) ini kami nyalakan satu buah gardu distribusi yang terdapat di Dusun Senabah, Desa Semanga Kabupaten Sambas, karena lokasi desa yang sulit dijangkau dan kondisinya kemarin masih terendam banjir," ungkap Ari.
Sementara itu, Karsono, Kepala Desa Seluas Kabupaten Bengkayang, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PLN yang telah bergerak cepat dalam mengamankan pasokan listrik pascabanjir yang melanda di beberapa lokasi di Desa Seluas.
Dirinya mengaku upaya PLN dalam mengamankan aliran listrik pascabanjir cukup cepat dan tepat, sehingga tidak ada korban jiwa akibat tersengat listrik.
"Koordinasi yang dilakukan oleh petugas PLN dengan aparat dan tokoh masyarakat yang berada di posko-posko tanggap darurat banjir juga cukup baik sehingga upaya evakuasi dan proses pernomalan aliran listrik berjalan dengan aman dan lancar," kata Karsono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Sebelumnya ada 52 gardu distribusi yang terpaksa dipadamkan untuk menjaga keselamatan jiwa warga. Pemadaman tersebut menyebabkan 7.477 pelanggan tidak dapat menikmati listrik dan kini sudah bisa," ujar General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa pemadaman yang ada sebelumnya terpaksa dilakukan untuk menjaga keselamatan jiwa warga.
"Upaya evakuasi dan recovery secara bertahap terus kami lakukan sambil menunggu debit air surut, dan memastikan jaringan listrik benar-benar kering dan aman untuk dapat dialiri listrik," papar Ari.
Ari juga menjelaskan bahwa untuk proses evakuasi dan recovery pasca banjir, pihaknya telah menurunkan sekitar 65 orang petugas yang tersebar diseluruh unit layanan yang terdampak banjir.
Saat ini aliran listrik diseluruh kawasan yang terdampak banjir sudah berhasil dinyalakan. Warga sudah dapat menikmati listrik dan beraktivitas secara normal kembali.
"Terakhir pada pukul 16.30 WIB sore (20/1) ini kami nyalakan satu buah gardu distribusi yang terdapat di Dusun Senabah, Desa Semanga Kabupaten Sambas, karena lokasi desa yang sulit dijangkau dan kondisinya kemarin masih terendam banjir," ungkap Ari.
Sementara itu, Karsono, Kepala Desa Seluas Kabupaten Bengkayang, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PLN yang telah bergerak cepat dalam mengamankan pasokan listrik pascabanjir yang melanda di beberapa lokasi di Desa Seluas.
Dirinya mengaku upaya PLN dalam mengamankan aliran listrik pascabanjir cukup cepat dan tepat, sehingga tidak ada korban jiwa akibat tersengat listrik.
"Koordinasi yang dilakukan oleh petugas PLN dengan aparat dan tokoh masyarakat yang berada di posko-posko tanggap darurat banjir juga cukup baik sehingga upaya evakuasi dan proses pernomalan aliran listrik berjalan dengan aman dan lancar," kata Karsono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021